1. HOME
    2. INSPIRATORY
KISAH INSPIRATIF

Perjalanan 2 Sahabat Bangun Planetarium Mini demi Ilmu Pengetahuan

By Rohimat Nurbaya 17 Maret 2016 10:33
Kisah Sulit Mendirikan Ilmuwan Muda Indonesia

Susah payah

Wanita akrab disapa Tika itu mengaku mendirikan Ilmuwan Muda Indonesia bukan perkara mudah, dua tahun lalu dia harus menguras semua tabungan serta harus meminjam uang dari bank. Biaya investasi untuk planetarium mini tersebut tidak sedikit, bisa mencapai Rp800 juta.

"Saya ingin berbuat sesuatu demi kepuasan, tetapi berguna bagi orang lain. Jadi saya rela menginvestasikan semua uang saya," ucapnya.

Awalnya, semua peralatan didatangkan dari Amerika Serikat, termasuk film dan planetarium mini yang terbuat dari kain. Dua sahabat tersebut mendapatkan akses pembelian alat-alat dibutuhkan dari sebuah forum astronomi di Negeri Paman Sam.

Planetarium mini Ilmuwan Muda Indonesia (Money.id/Dwi Narwoko)

Membawa planetarium mini dari Amerika ke Indonesia tidak mudah, alat tersebut sempat tertahan di pelabuhan karena dianggap tidak ada Standar Nasional Indonesia (SNI) dan barang seperti itu baru pertama datang ke Indonesia.

"Sampai harus dibuka dulu barangnya dan dijelaskan dulu fungsinya karena tertahan lama di bea cukai," ujarnya.

Berbekal pengalaman tersebut, akhirnya Firly dan Kartika tidak lagi mengimpor planetarium dari luar negeri, tetapi memilih memproduksi sendiri di Indonesia, caranya dengan membuat beberapa unit bisnis untuk produksi planetarium mini tersebut.

"Kami sekarang jadi produsen, kemudian sudah punya tim sendiri untuk membuat film susunan bintang dan benda langit. Semuanya diproduksi di Indonesia," ucap dia.

Sulit birokrasi

Konsumen utama Ilmuwan Muda Indonesia lebih banyak anak-anak, sehingga planetarium mini banyak dibawa ke sekolah-sekolah. Tetapi saat ini baru di beberapa sekolah swasta dan international school, terutama di Jakarta.

"Sekolah negeri sudah pernah ditawarkan, namun birokrasinya sulit," kata Firly Istiyanti Savitri, CEO Ilmuwan Muda Indonesia.

Guna mengenalkan planetarium mini tersebut ke seluruh sekolah yang ada di Indonesia, Firly dan Kartika sudah mengupayakan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Namun belum ketemu dengan solusi yang tepat.

Tim Ilmuwan Muda Indonesia (Money.id/Dwi Narwoko)

Bahkan menurut Firly, mereka sempat berbicang langsung dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendiskusikan upaya Ilmuwan Muda Indonesia berbagi ilmu pengetahuan terhadap seluruh anak di Indonesia.

"Pak Menteri mempersilakan kami berjalan dulu sendiri, karena menurut beliau melalui pemerintahan jalurnya terlalu panjang," ujarnya.

Firly menuturkan, saat itu Anies Baswedan lebih menyarankan untuk memperkuat terlebih dahulu di komunitas dan swasta, sebab jalannya akan lebih singkat walaupun berat.

NEXT>>> Masuk Mall Hingga Berjaya di Malaysia

 

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section