1. HOME
  2. INSPIRATORY
FASHION

Nyaris Di-'Drop Out' Kuliah, Pria Ini Sukses Bisnis Baju 'Nyeleneh'

Bisnis tersebut tidak pernah ia rencanakan sebelumnya. Semua terjadi begitu saja, bahkan...

By Dian Rosalina 2 Juni 2016 09:45
Said Febrianto (Instagram)
Menempuh pendidikan di Institut Kesenian Jakarta jurusan desain dalam kurun waktu enam tahun membuat Said Febrianto nyaris di-'drop out' alias hampir dikeluarkan dari kampus. Namun, itu bukan alasan baginya untuk tidak memulai sebuah bisnis yang unik dan menguntungkan hingga sukses seperti sekarang.

Awalnya dia iseng membuat desain sendiri dan mencoba menjualnya ke orang lain, tetapi ternyata hasilnya biasa-biasa saja. Akhirnya, dari sana ia mulai berpikir untuk menuangkannya dalam bentuk visualisasi yang 'nyeleneh' lewat kaus-kaus.

"Ya waktu itu memang nyaris hampir di 'D.O' sih soalnya saya sambil kerja juga di kantor, sambil jualan juga, jadinya membagi waktunya agak susah," ujar Said yang dihubungi Money.id, Kamis 2 Juni 2016.

Meskipun tidak memiliki pengalaman dan latar belakang di bidang bisnis kreatif, dengan modal iseng, Said mencoba mendesain baju dengan gambar-gambar-nya. Hingga ia pun merintis bisnis yang diberi nama Kamengski.

Kamengski sebenarnya bukan nama yang direncanakan. Ia mengambilnya dari nama seorang temannya yang kebetulan terdengar lucu di telinga Said pada saat itu.

"Tidak ada yang spesial dari nama itu sih. Karena punya nama teman yang unik saja, saya kepikiran nama itu, haha. Nah kata 'Ski' di belakangnya saya tambahkan dari panggilan ala anak tongkrongan," kata dia.

Saat merintis brand ini, Said mencoba untuk menggambar sesuatu yang bagus. Namun hasilnya, gambar tersebut malah ia anggap biasa saja.

Dia mengakui bisnis tersebut tidak pernah direncanakan sebelumnya. Semua terjadi begitu saja, bahkan untuk urusan mendesain baju pun ia tidak pernah memikirkannya terlalu lama.

Saat itu pria berumur 29 tahun tersebut mencoba konten yang berbeda dengan kaus-kaus yang ada di pasaran. Seperti memparodikan kata-kata dengan gambar, misalnya merek Nike menjadi 'Nike Ardila', Reebok menjadi 'Robeek' dan masih banyak lagi.

(Desain Kamengski yang dibuat oleh Said/Instagram)

"Ya tadinya tidak kepikiran. Cuma mau tidak mau kan harus ikuti orang lain senangnya yang seperti apa. Secara tidak langsung riset juga dari pengamatan pribadi, apalagi zaman sekarang internet sudah gampang. Cuma yang membedakan Kamengski dengan yang lain, konten-kontennya tidak menghilangkan kearifan lokal sih, seperti masih ada unsur Indonesianya," ujar Said.

Berbekal Rp200 ribu, ia pun membeli kaus sebanyak satu lusin. Dengan mencoba mendesain dan menyablon kausnya sendiri, dia berhasil membuat kaus pertamanya walaupun tidak semua berhasil.

(Kamengski/Instagram)
 
"Dari 12 pieces itu, enggak semuanya saya jual sih. Karena ada juga yang gagal. Saya lupa tepatnya berapa yang terjual. Ya soalnya saya dulu desain juga, sablon kaus juga, sedikit-sedikit bisa sih, tetapi malah kadang berantakan, haha," kata dia sambil tertawa.

Meski awalnya hanya untuk iseng, ternyata produk-produk yang dijual mulai dari Rp130 ribu sampai Rp250 ribu ini bisa membuat Said memperoleh omzet hingga puluhan juta rupiah perbulan.

"Saya tidak pernah menyangka Kamengski akan jadi seperti sekarang ini. Saya bersyukur sampai saat ini saya bisa hidup dari apa yang saya sukai dan saya jalani sepenuh hati, apalagi kalau yang saya lakukan bisa berguna untuk orang lain," ujar pria yang juga hobi jalan-jalan ini. (poy)
 

Baca Juga

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section