1. HOME
    2. INSPIRATORY
INSPIRATORY BISNIS

Mengintip Bisnis Jasa Pembiayaan Pernikahan ala Taralite

By Rohimat Nurbaya 8 Maret 2016 10:43
Jatuh Bangun Rintis Bisnis

Jatuh bangun

Pengusaha kelahiran 1992 tersebut mengaku tidak mudah mendirikan Taralite. Dia harus menghabiskan semua tabungannya demi menjadi pengusaha. Jumlahnya sekitar Rp200 juta, kemudian dia meminjam lagi Rp100 juta dari orangtuanya.

Memang awalnya, setelah lulus kuliah Abraham sempat bekerja di sebuah perusahaan investment banking.

Biasanya investment banking tersebut menjadi perantara satu perusahaan dan perusahaan lainnya untuk melakukan perdagangan surat berharga.

Abraham bersama beberapa karyawan Taralite (Dwi Narwoko/Money.id)

Saat itu, Abraham harus bekerja dari pagi hingga larut malam demi rupiah yang hendak dijadikan modal usaha. Saat masih bekerja, dia mengabdi di dua perusahaan berbeda. Namun tidak bertahan lama.

"Di perusahaan pertama delapan bulan, dan kedua hanya enam bula, total 14 bulan bekerja," ucapnya.

Abraham mengaku gaji di perusahaan investment banking sangat besar, tetapi hal tersebut tidak menggoyahkan hatinya untuk menjadi pengusaha. Padahal penghasilannya saat ini belum sebesar ketika masih bekerja di perusahaan orang lain.

Penghasilan dari Taralite saat ini tidak hanya untuk dia seorang, tetapi untuk biaya operasional perusahaan, termasuk menggaji 21 orang karyawannya.

"Tapi passion saya di sini, saya senang bekerja seperti ini. Sekarang baru awal jadi masih berdarah-darah. Paling besar pengeluaran saya untuk gaji karyawan," katanya.

Ruang kerja kantor Taralite (Dwi Narwoko/Money.id)

Walaupun keadaannya seperti itu, tetapi Abraham tetap total dalam menjalankan bisnis tersebut. Kata dia, meski pendatang baru dalam bisnis digital dan masih belajar, namun sudah memiliki konsep pasti sehinggga tidak khawatir dengan keadaan saat ini.

Abraham sadar dalam menjalankan bisnis digital tidak bisa cepat-cepat balik modal dan mudah menjadi besar.

"Jadi bisnis digital ini pilihanya, antara menunggu balik modal lagi baru hire orang lagi atau bagusin dulu tetapi balik modalnya nanti, kita harus jalan terus," tutur dia.

Selama kurun waktu tujuh bulan, dari sejak peluncuran April 2015 hingga November 2015 Taralite belum menghasilkan omzet secara maksimal.

Saat itu Abraham dan tim terus menyusun berbagai hal secara teknis, mulai dari membangun website hingga mengumpulkan karyawan terbaik di bidangnya masing-masing.

"November baru kami memperkuat marketing, sebetulnya terbilang terlambat, namun kami tetap berusaha semaksimal mungkin," ucap dia.

Dia menargetkan dalam kurun waktu tiga tahun baru bisa mengembalikan modal dan meraup untung banyak dari hasil jerih payah yang dibangun saat ini.

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section