1. HOME
    2. INSPIRATORY
INSPIRATIF

Mengenang Robby Djohan, Bankir Jenius dan Bertangan Dingin

By Abdul Kharis 13 Mei 2016 19:51
Tantangan lebih besar..

Setelah berhasil membesarkan Bank Niaga, tantangan yang lebih besar muncul.

Pada 1998, Djohan diminta oleh Tanri Abeng, Menteri Negara Pemberdayaan BUMN pada masa itu, untuk merestrukturisasi Garuda Indonesia. Saat itu perusahaan penerbangan nasional tersebut nyaris bangkrut akibat manajemen yang terlalu terikat politik Orde Baru.

Bukan hal yang mudah untuk dapat merestrukturisasi Garuda Indonesia. Dia harus menghadapi unjuk rasa dari para pekerja, arus kas yang negatif dengan nilai hingga jutaan dolar AS dan utang yang mencapai miliaran dolar AS, serta masih banyak lagi masalah operasional dan manajerial yang sangat kacau.

Setelah mengetahui isu-isu yang berkecamuk di Garuda, mulailah Robby Djohan menyusun strategi yang relevan sesuai data dan kenyataan. Dengan tangan dinginnya, Robby Djohan hanya memerlukan waktu sekitar 6 bulan untuk membawa Garuda Indonesia kembali berjaya.

Hanya delapan bulan di Garuda, Robby Djohan kemudian kembali diminta oleh Tanri Abeng untuk menjalankan proses merger empat bank pemerintah di usianya yang telah 61 tahun.

Setelah didesak oleh Marie Muhammad (Presiden Komisaris Bank Mandiri) dan Presiden BJ Habibie, akhirnya Robby Djohan bersedia dan resmi ditunjuk sebagai Presiden Direktur Bank Mandiri.

Jika pemerintah dan pihak Bank Mandiri memberikan target dua tahun kepada Robby Djohan untuk melakukan restrukturisasi dan rasionalisasi eks empat bank pemerintah menjadi Bank Mandiri, maka Robby Djohan hanya meminta waktu 6-7 bulan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Dan menajubkan, ternyata berhasil.

Begitu luar biasanya sosok seorang Robby Djohan, hingga kini beliau telah menyusun sejumlah konsep turn-around economy untuk reformasi dan pemulihan ekonomi bagi Indonesia.

Selamat jalan Robby Djohan...

 

(ak/ak)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section