Membuka tempat usaha di Jakarta sangatlah sulit. Apalagi harga tanah Jakarta semakin mahal dari tahun ke tahun. Hal itulah yang menjadi alasan Yunanto tiga kali berganti lokasi untuk berjualan Burger Qebul. Menurutnya ada sisi negatif dan positif menanggapi hal tersebut.
"Kalau dilihat dari negatifnya, saya harus mengenalkan kembali konsumen saya yang terlanjur nyaman ketika saya buka di Cijantung misalnya. Nah sementara waktu kami agak low dulu, dan untuk menyiapkan untuk kepindahan tidak mudah. Tapi dampak positifnya, itu justru malah test brand ini benar-benar punya brand image atau tidak," jelasnya.
Ketiga ditanya mengenai kepindahan ketiganya yang berada di salah satu tempat makan yang ada di jalan TB. Simatupang, ia bercerita bahwa sebenarnya Yunanto kurang suka berada di tempat makan dengan berbagai makanan di dalamnya seperti Food Court.
Sebelumnya Yunanto adalah seorang pebisnis yang memiliki sifat bisnis single fighter. Alasannya karena kalau baru membuka bisnis kuliner di tempat yang langsung ramai akan menjadi bias. Orang akan menanggapinya sebagai hal yang biasa saja.
"Untuk sekedar mencari keuntungan sih bisa. Tapi untuk membentuk brand image produk itu sendiri, lebih sulit," ucap dia. (dwq)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Jual Rendang Tahan 1 Tahun, Mahasiswa Ini Raup Rp50 Juta per Bulan
15 April 2016 10:30Angkat Budaya Jajan Masa Sekolah lewat Usaha Es Krim 'Pannen'
13 April 2016 12:16Cerita Yoshua Ciptakan Aplikasi Kurir Pendukung Jual Beli Online
11 April 2016 19:10