Di London tempe dijual sekitar 4,50 pound sterling atau sekitar Rp84.654 per 450 gram.
By Rohimat Nurbaya 19 April 2016 17:16Money.id - Tempe merupakan makanan khas Indonesia. Meski harganya murah, tempe kaya protein dan gizi. Mendapatkannya pun sangat mudah, baik di pasar tradisional maupun supermarket mudah dijumpai.
Ternyata tidak hanya orang Indonesia saja 'doyan' tempe, orang 'bule' pun suka. Salah satunya adalah William Mitchell, seorang pria berkebangsaan Inggris.
Saking cintanya terhadap makanan berbahan baku kedelai itu, Wiliam memilih berjualan tempe di Leather Land, London, salah satu kota besar di Inggris.
Dikutip dari BBC, William mengatakan tempe jadi makanan kegemarannya ketika tinggal di Indonesia, tepatnya sejak 1995. Saat itu dia mengajar bahasa Inggris di Tanah Air.
Namun menurut William, dia tidak pernah menemukan lagi tempe dengan kualitas bagus sejak kembali ke Inggris, sehingga memutuskan untuk membuat sendiri.
"Saya belajar membuat tempe selama beberapa bulan di Jawa dari beberapa produser. Lalu saya mampu membuat tempe dengan kualitas tinggi di Inggris," kata William.
Di Inggris Wiliam menjual tempe secara online, salah satunya melalui Facebook. Dia juga menjajakannya di pinggir jalan dengan nama 'Warung Tempeh' supaya orang Inggris tidak asing dengan makanan asli Indonesia itu.
Supaya cocok dengan lidah orang Inggris, William memodifikasi tempe, salah satunya adalah tempe kari.
"Konsumen sangat menyukainya dan terbukti sangat populer. Sebagian besar konsumen belum pernah mencoba tempe dan mereka jadi pelanggan tetap," ujarnya.
Warung Tempeh milik William biasanya buka dari pukul 12.00 hingga 14.00 waktu setempat. Seperti disebutkan dalam akun Fan Page Facebook Warung Tempeh, di London tempe dijual sekitar 4,50 pound sterling atau sekitar Rp84.654 per 450 gram.
Wiliam mengaku, pertama kali makan tempe di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saat itu dia mengaku heran melihat makanan berwarna cokelat, lalu mencobanya dan rasanya sangat enak. "Habis itu setiap hari saya makan tempe, terutama itu tempe orek," tutur William.
Dia mengaku, selama berada di Indonesia sekitar tujuh tahun setiap hari selalu mencari tempe, baik itu di warung makan biasa maupun warteg. (poy)
Lihat Videonya di sini:
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Yunita, Srikandi Wamena Jadi Motor Perbaikan Kesehatan di Papua
18 April 2016 15:05Burger Bakar Qebul: Modal Rp5 Juta, Omzet Tembus Ratusan Juta Rupiah
15 April 2016 12:56Angkat Budaya Jajan Masa Sekolah lewat Usaha Es Krim 'Pannen'
13 April 2016 12:16Cerita Yoshua Ciptakan Aplikasi Kurir Pendukung Jual Beli Online
11 April 2016 19:10