Biaya riset
Bagi Nova untuk menghasilkan produk yang layak dipasarkan dan dikonsumsi itu tidak mudah. Dia membutuhkan waktu untuk riset sangat lama. Kemudian biaya dibutuhkan juga sangat besar.
"Riset dilakukan selama satu tahun. Investasinya secara kasar Rp150 juta termasuk dengan alat, izin dan teknologi," jelasnya.
Nova menuturkan, ketika merintis bisnis tersebut penuh suka dan duka, mulai dari mencari teknologi yang digunakan hingga beberapa kali gagal saat melakukan eksperimen.
Dia melakukan riset mulai dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Yogyakarta hingga ke Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di Jakarta. Lalu mencari teknologi kemasan yang tahan suhu dan tekanan tinggi.
"Tapi itu lumrah dialami seorang yang sedang membangun usaha tapi bagi kami proses itu asyik," ucap dia.
Nova menambahkan, untuk pemilihan teknologi juga tidak mudah, hingga akhirnya mengambil keputusan untuk memilih salah satu teknologi dari modifikasi pengawetan makanan kaleng, tetapi yang diawetkan adalah makanan khas Nusantara.
"Perlu diketahui proses pengawetannya secara natural tanpa bahan pengawet dan tanpa MSG (Monosodium Glutamate). Tapi ini dikemas dalam aluminium foil," imbuhnya.
Berkat keuletan dan hasil kerja kerasnya itu membawa Nova menjadi juara pertama kompetisi Wirausaha Muda Mandiri 2015 untuk kategori Bidang Usaha Boga.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Cerita Yoshua Ciptakan Aplikasi Kurir Pendukung Jual Beli Online
11 April 2016 19:10