Money.id - Dina Rimandra Handayani (28), merintis bisnis bir lokal bernama Albens Cider. Minuman beralkohol tersebut dibuat dari sari buah apel berkualitas pilihan.

Wanita kelahiran 15 Mei 1987 tersebut mulai merintis bisnis bir lokal pada 2010. Tetapi karena harus melakukan berbagai persiapan dan mengurus perizinan, Albens Cider resmi dilempar ke pasaran pada 2012.

"Jadi sekitar lima tahun kami berjalan di bidang industri minuman ini," kata Dina saat berbincang dengan Money.id di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Founder Albens Cider Dina Rimandra Handayani (Foto: money.id/Dwi Narwoko)

Pabrik Albens Ciders berada di Kabupaten Jembrana, Bali Barat. Saat ini bir lokal itu sudah dipasarkan ke beberapa negara di dunia, misalnya, Australia, Singapura, Malaysia, Thailan dan Hongkong.

Kemudian di dalam negeri Albens Cider sudah ada di beberapa kota besar seperti, Jakarta, Bali, Lombok, Semarang, Yoyakarta, Palembang, Medan, Padang dan Surabaya.

Meski tidak memiliki toko sendiri, tetapi Albens Cider kini banyak dijual di toko retail, supermarket, hotel, restoran dan bar seperti Beer Garden.

Pabrik pembuatan bir Albens Ciders (Foto: albenscider.com)

"Saat ini kami hanya memproduksi sendiri kemudian memasarkannya. Tetapi saat ini kami sedang melakukan ekspansi bisnis," ujarnya.

Pada Desember tahun ini rencananya mojang asal Bogor, Jawa Barat itu akan mengembangkan bisnisnya di bidang food and beverage. Di sana bir lokal Albens Cider akan dipasarkan secara khusus.

"Saya akan membuka restoran di Landmark Bulding namanya Bonobo," ucap dia.

Ide awal

Ide awal Dina merintis bisnis bir lokal Albens Cider ketika melakukan perjalan ke London, Inggris. Saat itu, dia melihat potensi bisnis bir jenis cider di sana sangat menjanjikan.

Selain itu, Dina juga melihat bir jenis cider banyak digemari di kawasan Asia, sehingga dia tergerak untuk bisa memopulerkan minuman tersebut di Indonesia.

Founder Albens Cider Dina Rimandra Handayani (Foto: money.id/Dwi Narwoko)

"Minuman ini kan bahan dasarnya apel, saya kira Indonesia memiliki sumber daya cukup. Saya pikir kita punya apel sendiri di Jawa Timur, kemudian kenapa kita kembangkan dan memanfaatkan local farmer," ucapnya.

Beberapa persen bahan baku Albens Cider memanfaatkan hasil dari para petani apel di Malang. Tetapi karena, kuantitas produksi tidak stabil, sementara ini Dina terpaksa harus mengimpor apel dari luar negeri, seperti China dan beberapa negara di Eropa.

"Suatu saat apabila kita akan melakukan ekspansi, kita juga ingin membangun perkebunan apel sendiri, saya juga ingin mendorong bisnis agrikultur di Indonesia," ucap Dina. (poy)