1. HOME
    2. INSPIRATORY
KISAH INSPIRATIF

Berhenti Jadi Pegawai, Penghasilan Taufik Naik Hampir 10 Kali Lipat

Awalnya Taufik bekerja di sebuah perusahaan otomotif dengan gaji belasan juta per bulan. Setelah jadi pengusaha penghasilannya lebih besar lagi.

By Rohimat Nurbaya 11 Mei 2016 08:31
CEO Villa Mushroom Agrifarm, Taufik Hidayat (Facebook)

Money.id - Memilih jalan hidup perlu pemikiran matang, melibatkan perasaan dan tentunya restu orangtua. Bagi Taufik Hidayat, CEO Villa Mushroom Agrifarm, semua yang dirasa indah di depan mata bukan bukan tujuan semata.

Pemuda asal Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat tersebut memilih berhenti bekerja saat bergaji sekitar Rp12 juta per bulan, kemudian memilih jadi petani di kampung halamannya. Padahal perusahaan otomotif tempat dia bekerja paling diicar para pencari kerja di seluruh Indonesia.

"Saya bekerja sekitar 10 bulan di perusahaan otomotif, bagian maintenance. Tapi terakhir saya sempat galau," kata Taufik saat berbincang dengan Money.id beberapa waktu lalu di kawasan Plaza Senayan, Jakarta Selatan.

Pilihan berhenti bekerja tersebut bukan tanpa alasan. Saat dia bekerja di sebuah perusahaan otomotif besar di kawasan Sunter, Jakarta Utara itu tiba-tiba ibunya kerap sakit-sakitan sedangkan ayah Taufik masih harus bekerja sebagai kuli di beberapa proyek bangunan di luar kota.

Kemudian ditambah kedua kakaknya yang berada di kampung belum bisa hidup mapan dan memberikan sesuatu yang lebih dari segi harta untuk orangtua. Dua kakak Taufik bekerja sebagai tukang ojek di kampungnya. Saat itu beban berat ada di pundak Taufik.

Taufik mengaku, dia bukan dari kalangan berada. Kata dia, bila dilihat dari segi ekonomi, keluarganya bisa disebut menengah ke bawah. Namun pemuda bertampang mirip artis Korea Selatan tersebut termasuk salah satu orang yang beruntung di kampungnya, karena mendapatkan beasiswa dari sebuah perusahaan listrik geotermal.

Berkat beasiswa tersebut, akhirnya Taufik bisa mengenyam pendidikan hingga bangku kuliah. Kemudian bisa bekerja di perusahaan besar dengan gaji yang terbilang besar untuk fresh graduate.

"Saat kerja saya bisa mengirim uang kepada orangtua, kakak dan lainnya. Tapi setelah jalan beberapa bulan agak dilema. Saya fikir, memang sanggup kirim uang tiap bulan, tapi akan sampai kapan," jelas Taufik.

Saat pulang kampung, Taufik mengaku tidak tega melihat keadaan keluarga. Meski dia hidup enak di Jakarta dan bisa mengirim uang setiap bulan ke orangtua namun hatinya berontak karena tidak bisa membahagiakan seratus persen.

"Saya bisa makan enak sama temen, tapi orang di rumah masih gitu-gitu saja, kakak masih ngojek, bapak masih tukang bangunan ke sana kemari. Dari sana saya berfikir saya harus keluar, harus bikin satu usaha, untuk mengubah keadaan keluarga," tegas Taufik.

Ketika itu pula Taufik memutuskan untuk berhenti bekerja dan beralih menjadi pengusaha. Namun awalnya dia tidak tahu bisnis apa yang mau dijalankan. Setelah berfikir lama, kemudian teringat salah satu kawan kuliahya yang berwirausaha budidaya jamur.

"Lalu saya main ke Cisarua, saya pelajari karateristiknya ternyata cocok dengan suhu di Pangalengan," ujar Taufik. Jamur sendiri dapat tumbuh subur dengan suhu 18 hingga 25 derajat celcius dan kelembaban 80 hingga 90 persen.

Taufik mengaku, sebenarnya bidang sedang digelutinya saat ini tidak ada hubungan dengan sekolah, semuanya dipelajari dari internet.

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section