1. HOME
  2. INSPIRATORY
BISNIS KARAOKE

Inul Vizta, Bisnis 'Nazar' Inul Daratista (I)

"Makanya aku kuatin akarnya dulu, baru terus nambah biar tetap eksis meski banyak kompetitor."

By Stella Maris 27 Oktober 2015 09:46
Inul Daratista (Kapanlagi.com).

Money.id - Perjalanan karier Inul Daratista tak berjalan mulus. Hijrah ke Jakarta, Inul dihujat karena goyang ngebor yang dinilai seksi dan mampu mengangkat birahi.

Bermodal kemampuan bernyanyi, Inul memberanikan diri menerjang hujan hujatan. Mental baja yang dimiliki membuatnya mampu bertahan di tengah berbagai goncangan hingga dirinya berhasil melawan rintangan.

Namun namanya terus menjulang. Kini dia menjadi penyanyi dangdut fenomenal Tanah Air. Keberhasilannya mengukir karier, membuat Inul ingat bahwa ketenarannya kapan saja dapat berakhir.

Dalam blog entrepreneur wirausahawan ditulis, kalau Inul berinisiatif mengembangkan usaha yang berhubungan dengan kemampuannya. Pelantun lagu 'Masa Lalu' itu akhirnya mendapat tawaran berbisnis dari seorang pemilik karaoke di Kepala Gading yang hampir bangkrut.

(Inul saat peresmian outlet pertama/kapanlagi)

Dengan harga Rp2,5 miliar, Inul diminta mengambil alih tempat usaha tersebut, dengan semua fasilitas untuk langsung digunakan. Tanpa pikir panjang, Inul menyerahkan uang miliaran yang belum termasuk biaya merenovasi.

Bisnis 'nazar'
Sebagai pendatang baru dalam dunia bisnis, Inul rajin mengontrol keadaan 'anaknya'. Ya, ada cerita menarik di balik perjalanan outlet pertama yang resmi dioperasikan 11 tahun lalu itu.

Malam hari, usai pulang memantau lokasi karaokenya, belasan penjual koran yang masih remaja masih berkeliaran di jalan, sambil memegang setumpuk koran harian yang tak berpelanggan. Sejumlah orang muda pengangguran, juga terlihat luntang-lantung di pinggir jalan.

Realita itu menggugah hatinya. Inul bernazar. Kelak saat tempat karaokenya dibuka, dia akan merekrut para anak muda itu untuk bekerja dengannya.

Ya, Inul memutuskan membuka lapangan pekerjaan bagi orang yang membutuhkan, terutama anak muda. Hingga saat ini ribuan pekerjanya mayoritas anak muda, kecuali untuk posisi tertentu seperti manajer.

Omzet Rp700 juta per bulan
Ketika outlet pertamanya dibuka, hal yang dipikirkan Inul bukan omzet atau keuntungan. Selama lima bulan, Inul menunggu untuk melihat Break Even Point (BEP) dengan pencapaian target yang diinginkan.

Awalnya Inul menargetkan pemasukan sekitar Rp1 miliar per bulan untuk outlet dengan jumlah room terbanyak. Sayangnya, Inul tak mencapai jumlah tersebut dan terpaksa menurunkan target sampai Rp700 juta per bulan.


Meski demikian dia menyadari kalau omzet di outlet pertama hanya mampu menyentuh angka Rp200 juta per bulan, karena tempat kecil yang menyediakan 12 ruangan. Namun kondisi tersebut tak menjadi halangan.  

"Makanya aku kuatin akarnya dulu, baru terus nambah biar tetap eksis meski banyak kompetitor," kata wanita yang telah memiliki lebih dari 100 outlet di Indonesia itu.  (ita)

Bersambung...

Suka Artikel Ini? KLIK LIKE

(sm/sm)

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section