1. HOME
  2. FRESH
ANAK

Tips Bagi Orangtua, Cegah Kekerasan Verbal pada Anak

"Rasakan apa yang disentuh dan kembali ke kesadaran. Dengan begitu, Anda normal kembali."

By Stella Maris 5 November 2015 09:54
Tingkatkan kebersamaan anak dengan piknik (Pixabay).

Money.id - Dalam kondisi lelah secara fisik atau mental, tidak sedikit orangtua yang mampu mengontrol emosi, terutama saat menghadapi anak tengah berbuat salah. Tanpa disadari Anda melakukan kekerasan verbal.

Namun ketika kondisi emosi sudah reda, tersisa penyesalan. Saat itu juga, jangan malu meminta maaf pada si kecil, agar kelak dirinya tumbuh menjadi pribadi yang toleran dan dapat menerima kesalahan orang lain.

Psikolog dari Universitas Tarumanegara, Naomi Soetikno mengatakan, ada baiknya bila anak tak terus menerus dibanjiri pernyataan maaf, karena kekerasan verbal yang Anda lakukan. Lalu apa yang harus dilakukan orangtua, ketika menghadapi kesalahan anak?

"Ketika kondisi emosi maupun fisik sedang turun (lelah), hindari kontak dengan anak. Disarankan orangtua merileksasi lebih dulu dengan mandi, sebelum bermain dengan anak," ujar Naomi dalam perbincangannya di Forum Ngobras beberapa waktu lalu.

Bukan hanya itu saja, ada beberapa tips yang harus dilakukan orangtua, untuk menghindari kekerasan verbal pada anak.

1. Stabilisasi
Saat amarah memuncak, segera lakukan stabilisasi. turunkan emosi dengan menarik napas dalam, memegang sesuatu yang ada di sektiar. "Rasakan apa yang disentuh dan kembali ke kesadaran. Dengan begitu, Anda normal kembali," ujar Naomi.

2. Positif
Naomi mengatakan bahwa mengancam adalah bentuk lain kekerasan verbal dan tak dianjurkan diterima anak-anak. Ilmu psikologi saat ini berkembang ke arah psikologi positif, dan tak lagi mendukung konsep reward and punishment.

"Bila permintaan maaf dengan membanjiri si anak dengan hadiah, sangat tidak dianjurkan. Anak akan berpikir bahwa semua kesalahan bisa dikompensasi dengan hadiah, secara tidak langsung mengajarkan anak budaya nyogok, tegas Naomi.

Oleh karena itu para orangtua diminta belajar memberikan komentar positif, pada situasi negatif.

3. Apresiasi
Tingkatkan kebersamaan dengan anak, agar lebih mudah memberikan statement positif. Salah satunya dengan memberikan apresiasi, bukan hanya pujian tetapi lebih pada membaca situasi.

"Misalnya anak membantu membersihkan kamar tidurnya, maka lebih baik berikan pengertian bahwa dengan kamar yang bersih dan rapi, suasana akan lebih nyaman."

Suka Informasi Ini? Klik Like Ini

Baca Juga

(sm/sm)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section