1. HOME
  2. FRESH
KESEHATAN

Sering Cemas karena Hal Kecil? Waspada Gangguan Mental

Gangguan kecemasan biasanya dialami oleh orang yang memiliki kepribadian perfeksionis.

By Dian Rosalina 12 November 2015 09:47
Ilustrasi khawatir/Pixabay

Money.id - Bila Anda merasa cemas mengenai sesuatu hal yang kecil seperti memeriksa rumah sudah dikunci hingga beberapa kali, mungkin Anda terdeteksi gangguan kecemasan.

Gangguan kecemasan atau yang bisa disebut anxiety, merupakan gangguan mental emosional yang dirasakan karena munculnya perasaan takut yang berlebihan.

"Gangguan kecemasan biasanya muncul karena adanya kumpulan gejala atau perilaku di mana seseorang merasa tidak bahagia dan menderita," ujar Danardi Sosrosumihardjo, Spesialis Kedokteran Jiwa yang diwawancarai dikawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu 11 November 2015.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa sekitar 16 juta orang atau 6 persen penduduk Indonesia mengalami gangguan mental emosional.

Danardi menjelaskan bahwa gangguan kecemasan biasanya dialami oleh orang yang memiliki kepribadian perfeksionis. Karena orang perfeksionis cenderung menginginkan sesuatu yang sempurna dalam setiap kesempatan.

Apa sih faktor yang mempengaruhi munculnya gangguan mental tersebut? Mulai dari genetik, seperti kepribadian atau faktor lingkungan keluarga yang membentuk seseorang tersebut, lingkungan sosial yang dinamis, hingga gaya hidup pun dapat mempengaruhi gangguan kecemasan.

"Ketakutan terhadap sesuatu dan kecemasan adalah hal berbeda. Ketika seseorang cemas, pikiran terpaku pada objek yang belum jelas. Sedangkan perasaan takut adalah gejala yang ditimbulkan oleh objek sudah jelas. Seperti orang yang takut terhadap ular," kata Danardi.

Dalam komponen gejala kecemasan, biasanya bisa dalam bentuk fisik. Misalnya jantung berdebar, sesak nafas, keluhan lambung, pusing seperti vertigo, dan keringat dingin.

Sedangkan gejala psikologis, orang merasa khawatir tentang sesuatu yang tidak jelas, was-was, gugup, berbicara berulang, hingga sulit tidur.

Namun Anda jangan terlalu khawatir bila mengalami gejala tersebut. Karena bila ditangani dengan benar, gejala itu bisa diatasi sendiri tanpa perlu obat-obatan.

"Dalam gejala yang ringan, Anda bisa mengatasinya dengan terapi yang dilakukan diri sendiri, seperti menarik napas lalu membuangnya berulang kali," kata Danardi.

Namun bila telah merasakan gejala gangguan mental yang berat, seperti bipolar, atau scizophernia, Anda disarankan menemui psikiater yang akan memberikan terapi kognitif terhadap pasien tersebut. Serta ditambah obat-obatan anti-depresan untuk mengurangi gejala yang dirasakan. (poy)

(da/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section