Dara, ibu rumah tangga itu, memiliki niat bulat menurunkan berat badan setelah dinyatakan morbid obesity oleh dokter. Saat itu Dara tengah hamil putra kedua, berat badannya menyentuh 100 kg.
Dengan tinggi 165 cm, jelas berat badannya sangat berlebih. Yang jadi masalah saat itu adalah berat bayinya baru mencapai 1.000 gram padahal usia kandungannya sudah tujuh bulan.
Keganjilan itulah yang membuat wanita 33 tahun itu dirujuk ke dokter darah. Ternyata benar, Dara mengalami pengentalan darah. Akibatnya, asupan makanan sulit masuk ke dalam janin.
Dara harus minum obat dan susu khusus untuk menaikkan berat badan bayinya. Setelah menjalani perawatan khusus, berat badan bayinya perlahan naik. Dan Dara mendapat peringatan keras dari dokter untuk menyusutkan badan. Sebab, jika tidak, di usia 40 tahun dia bisa merana karena sakit jantung. "Saya dimarahi dokter karena sudah kelewat gendut," kata Dara, Jumat 20 Mei 2016.
Tahun 2011, setelah bayinya lahir, berat badan Dara turun menjadi 91 kg. Dari situ dia mulai melakukan olahraga kecil seperti jalan cepat. Memasuki tahun 2012, dia ikut latihan zumba dan berat badannya turun lagi menjadi 87 kg.
Pada Januari 2013 berat badan Dara sudah menyentuh 77 kg berkat joging dan insanity yang dilakoninya melalui DVD. Sekitar 2014, ibu dari Lala dan Kyo ini menambah porsi latihan dengan ikut kelas yoga, sehingga berat badannya turun ke 72 kg.
Tetapi, di angka itu berat badannya stuck. Akhirnya pada November 2014 dia konsultasi ke dokter gizi, kemudian menjalani diet dan berat badannya turun menjadi 61 kg pada 2015.
Meski berat badannya turun jauh, sarjana program ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu belum juga puas. Badannya kurang sedap dipandang karena lembek dan semua kulitnya turun. Dara mulai berpikir mencari cara lain untuk menggenjot tubuhnya lebih keras.
Akhirnya dia memutuskan ikut fitnes di sport club dekat rumahnya di kawasan Cibubur. Bulan Januari Dara mulai bergabung. Empat bulan berjalan, usahanya menunjukkan hasil.
Saban hari mengangkat beban tak sia-sia. Sedikit demi sedikit badannya yang bergelambir mulai kencang. Dara rutin fitnes dari Senin hingga Sabtu. Dia melakukan latihan di sela-sela waktu anaknya sekolah. Sambil menunggu anaknya pulang, dia mengisi waktu dengan fitnes.
Dalam satu sesi, Dara menghabiskan waktu sekitar dua jam, 10 menit pemanasan, 1,5 jam latihan dan 30 menit penutupan cardio. Hanya butuh waktu sembilan bulan, dia memperoleh tubuh seksi berotot.
Baca biaya yang dikeluarkan untuk punya bodi yahud di halaman berikutnya
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus