1. HOME
  2. FRESH
KESEHATAN

Kulit Terbakar Matahari? Ini Cara Alami Mengatasinya

Namun ketika mendapatkan terlalu banyak sinar matahari, kulit akan rusak karena terlalu sering terpapar sinar ultraviolet yang berbahaya.

By Dian Rosalina 6 September 2016 08:50
Ilustrasi Kulit Terbakar (www.hellomagazine.com)

Money.id - Meski hujan masih sering turun, namun beberapa hari belakangan Jakarta dan sekitarnya terasa panas. Bahkan sinar matahari yang cukup terik menyengat di siang hari.

Sehingga tak heran jika Anda yang sering berada di luar ruangan, bisa merasakan kulit terbakar sinar matahari bila tak memakai sunblock atau pelembab kulit. Tetapi banyak orang yang belum mengetahui risiko dari sunburn atau terbakar matahari.

Dilansir dari Wsj, Selasa 6 September 2016, risiko orang yang terkena sunburn beragam, tergantung di mana ia berada.

"Jika Anda memiliki rambut merah, mata biru dan bintik-bintik, Anda mungkin memiliki jenis kulit tipe 1 dan hampir selalu mengalami sunburn. Karena itu Anda hampir tidak pernah memiliki kulit tan dengan berjemur di bawah matahari," kata Susan Chon, profesor dermatologi di University of Texas.

Sementara orang-orang dengan kulit lebih gelap dan lebih banyak pigmen, masuk dalam tipe 6, dan kemungkinan tidak akan pernah terbakar. Namun ketika mendapatkan terlalu banyak sinar matahari, kulit akan rusak karena terlalu sering terpapar sinar ultraviolet yang berbahaya.

Ketika terpapar sinar ultraviolet, kulit melepas sel-selĀ  yang memberi sinyal pembuluh darah untuk membesar. Hal ini menimbulkan kemerahan, nyeri dan bengkak. Tidak hanya itu, napas terasa sesak dan kelembaban tubuh akan berkurang.

Sebagian orang menghasilkan lebih banyak melanin (pigmen alami) dari yang lainnya untuk mencoklatkan (tanning) kulit dalam upaya untuk mencegah sinar UV yang menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

"Jadi, jika Anda sudah memiliki kulit gelap kemudian berjemur di pantai, Anda mungkin akan menderita sunburn," kata dia.

Banyak orang yang berpikir bahwa kulit berwarna merah muda setelah terpapar sinar matahari menandakan kulit sehat. Namun Chon mengatakan sebaliknya, kulit terbakar akibatĀ sunburn merusak dan efek jangka panjangnya bisa dilihat di kemudian hari seperti terdapat keriput, penuaan dini, bahkan kanker.

Cara mengatasinya

Satu-satunya cara untuk mengatasi kulit terbakar karena sengatan matahari adalah menggunakan resep obat dari dokter untuk mengurangi rasa perih terbakar. Tetapi pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan ketika kulit terbakar adalah menghindari matahari. Berikutnya Anda harus berusaha mehidrasi tubuh dengan banyak minum air.

Kemudian Anda perlu mendinginkan kulit untuk mencegah kerusakan kulit makin meluas dan memulai proses perbaikan kulit. Berendam atau mengelap tubuh dengan handuk basah sudah bisa mendinginkan kulit. "Jangan gunakan es ketika berendam. Karena perubahan suhu secara ekstrem bisa semakin merusak kulit dan bahkan saraf," ujarnya.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan oatmeal untuk anti-inflamasi alami yang bisa menormalkan pembuluh darah dan mengurangi pembengkakan dan kemerahan. Anda juga bisa menggunakan kantong teh karena memiliki efek yang sama.

Susu dingin yang kaya protein pun memiliki manfaat anti-inflamasi, juga dapat membantu mempercepat proses perbaikan. "Anda bisa merendam kain lap kecil dalam susu, lalu peras dan kompreskan pada kulit yang terbakar," kata Chon.

Namun jangan pernah mengoleskan mentega atau krim berminyak pada luka bakar. Sebagian orang telah salah karena merekomendasikan kedua bahan tersebut, padahal bisa berdampak lebih buruk. Lebih baik memilih gel atau lotion ringan yang telah ditaruh di lemari es selama beberapa jam. Dengan itu Anda akan mendapatkan efek yang mendinginkan dan menyembuhkan.

Chon menyarankan untuk menjaga dehidrasi tubuh untuk beberapa hari berikutnya, dan menjauh dari matahari. "Kenakan kemeja SPF. Tinggal di tempat teduh. Gunakan tabir surya sebanyak-banyaknya," katanya. (poy)

Baca Juga

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section