Togar menuturkan, unit link berbeda dengan asuransi tradisional yang preminya diinvestasikan oleh perusahaan asuransi. Sedangkan, unit link, investasinya diserahkan kepada nasabah.

Nasabah unit link bebas untuk memilih investasi, tetapi risiko ditanggung oleh nasabah dan perkembangan dananya lebih cepat dibandingkan dengan asuransi tradisional. Intinya, penjualan unit link selalu lebih tinggi dibandingkan asuransi tradisional.

"Tetapi, kedua produk ini tidak ada yang lebih baik atau jelek, dua-duanya punya kelebihan masing masing semua tergantung kepada tujuan dan kebutuhan nasabah,"tutur Togar.

Dia menambahkan, tidak usah takut apabila salah memilih investasi di unit link. karena bisa dilakukan switching atau perpindahan dana oleh perusahaan asuransi atas dasar permintaan nasabah.

"Misalnya, sudah tahu pasar saham jeblok, di unit link sedang bermain pasar saham tetapi diam saja. Jangan begitu, tukar langsung ke pasar uang atau investasi yang sedang bagus di unit link," ujarnya.

Togar menjelaskan, orang banyak yang kecewa saat mengikuti unit link, karena ada yang pemahamannya kurang tentang produk asuransi ini.

Mungkin pemahaman unit link kurang karena agen asuransi tidak menjelaskan dengan baik dan lengkap. "Semua nasabah asuransi atau unit link harus banyak bertanya sedetail-detailnya dan cerewet tentang produk yang mau diikuti, jangan diam dan terima saja," katanya.

Perlu diingat, omongan agen asuransi itu harus berdasarkan polis, kalau tidak tertulis dalam polis berarti agen pemasaran ini tidak mengerti atau bohong. Cara mengatasinya adalah dengan meminta contoh polis asuransi yang ditawarkan.

(ak/ak)