Money.id - Semua orang pasti pernah menguap. Namun karena kendala 'budaya', beberapa dari kita dilarang menguap lama-lama. Kalau perlu menguap ditutup tangan atau bahkan dicegah.

Padahal, menurut sebuah studi baru terhadap hewan, durasi menguap berpengaruh pada kemampuan otak mereka. Jadi, semakin lama mereka menguap, semakin cerdas hewan tersebut.

Para peneliti dari State University of New York di Amerika Serikat meneliti 29 video mamalia yang menguap untuk menghitung rata-rata durasinya. Berat otak hewan-hewan tersebut telah didokumentasikan dalam penelitian sebelumnya.

Ketika para peneliti mendapatkan hasilnya, mereka menemukan bahwa berat otak dan jumlah neuron di lapisan luar otak (korteks) ternyata dapat memprediksi durasi menguap mamalia.

Hewan seperti gorila, kuda, singa laut, dan gajah Afrika mungkin memiliki ukuran tubuh yang besar. Namun mereka memiliki durasi menguap yang lebih pendek dari manusia karena ukuran otak mereka lebih kecil.

Melansir dalam laman Indiatimes, Rabu 19 Oktober 2016, temuan ini juga mengatakan bahwa durasi menguap tidak berkorelasi dengan ukuran tubuh, tetapi dengan besarnya otak seseorang. Tim peneliti yang dipimpin oleh Andrew Gallup juga menemukan bahwa hewan dengan otak yang lebih besar memiliki durasi menguap yang yang lebih bervariasi.

Sementara, kata Liz Cirulli Rogers, dari Duke University School of Medicine, hewan yang lebih cerdas kemungkinan memiliki variasi menguap yang berbeda. Sedangkan hewan yang kurang cerdas hanya memiliki satu jenis menguap.

"Kami mendapat kesimpulan bahwa durasi menguap menjadi prediktor kuat tentang berat otak dan jumlah neuron kortikal mamalia," kata Gallup. (poy)