Money.id - Kebanyakan pria mengonsumsi putih telur untuk memperbesar otot mereka. Sebagian dari mereka juga menghindari mengonsumsi kuning telur akibat khawatir kolesterol tinggi. Tapi tahukah Anda bahwa kuning telur mengandung nutrisi yang juga penting dibutuhkan tubuh.

Dilansir dalam laman menshealth.com Jumat 27 Mei 2016, menurut Donald K. Layman ahli gizi di Universitas Illinois mengatakan "melakukan diet putih telur untuk menurunkan kolesterol berdampak tidak baik bagi kesehatan tubuh terutama jantung."

Para ahli telah melakukan penelitian sejak 1940 tentang kadar kolesterol dalam darah pengaruhnya terhadap penyakit jantung. Dari hasil penelitian tersebut pada medis menyarankan bagi mereka yang melakukan diet kolesterol untuk berhenti. Terutama bagi mereka yang biasa hanya memakan putih telur saja untuk mulai memakan telur secara utuh.

Telur utuh kaya akan kandungan omega-3 dan serat yang baik untuk memelihara kesehatan jantung. Cara alami untuk menurunkan kadar kolesterol adalah dengan berhenti memakan makanan yang mengandung lemak trans. Makanan-makanan tersebut seperti kentang, daging, es krim, dan makanan lainnya yang diproses dengan cara digoreng.

Telur juga menjadi sumber utama protein alami yang lebih baik dari sumber protein lainnya. Dan kuning telur juga mengandung protein alami.

Sementara itu, bukti lain bahwa kuning telur baik bagi kesehatan datang dari hasil penelitian di University of Surrey di Inggris. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa telur kaya akan sumber energi. Terlebih bagian kuningnya kaya akan fosfor, zinc, vitamin B, dan antioksidan. Kandungan-kandungan tersebut baik untuk menurunkan berat badan, membentuk otot dan mencerdaskan otak.

Bukti ini semakin kuat dengan dikeluarkannya hasil penelitian pada 2015 dalam American Heart Journal bahwa, orang yang sudah memiliki penyakit jantung koroner tetap sehat meski memakan tiga butir telur utuh setiap harinya.

Layman menegaskan bahwa, telur bahkan bagian kuningnya tidak akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh dan jantung jika tidak dikonsumsi secara berlebihan.