Money.id - Keju memiliki kombinasi lemak, garam dan cream, yang rasanya membuat kita terus ketagihan.

Itulah alasan mengapa ketika memakan pizza Anda terus ingin memakan potongan kedua, ketiga dan seterusnya sekalipun sudah kenyang.

Seiring pertumbuhan tubuh dan banyaknya makanan yang kita makan, semakin terasa bahwa itu dapat membuat kita kecanduan. Sama halnya ketika memakan keju.

Retakan susu

Neal Barnard, pendiri sekaligus presiden dari "The Physicians Committee for Responsible Medicine" menyebut keju sebagai retakan susu, karena mengandung kasein.

"Ketika Anda makan sebongkah roquefort atau sepotong brie, tubuh Anda memilih untuk memecah kasein yang terkandung di dalamnya."

Lebih dari morfin 

Menurut Barnard, protein kasein yang terkandung dalam keju mengandung casomorphins. Sesuai namanya, casomorphins adalah morfin---seperti--senyawa kasein yang diturunkan.

Casomorphin tersebut layaknya morfin menyebabkan kencanduan saat kita memakan keju.

Ternyata ada senyawa morfin dari keju yang biasa kita makan. "Dan karena morfin adalah opioid, dan heroin merupakan opioid, keju bisa dibilang seburuk heroin."

Terlatih oleh otak

Ternyata otak manusia berevolusi untuk benar-benar menikmati lemak, terutama bila dikombinasikan dengan garam.

Lemak merupakan zat padat kalori yang dapat menjadi sumber energi yang efisien. Tentu saja bagian yang membuat keju menarik adalah kandungan lemak dan garam. Tetapi hal ini tidak menjadi masalah untuk Anda tetap menikmati keju.

Tetap hidup dengan memakan keju

Tidak masalah jika Anda memakan keju. Keju tidak akan menghancurkan hidup Anda. Tetapi setidaknya Anda sudah mengetahui apa saja kandungan yang terdapat di dalam keju. (poy)