1. HOME
  2. FRESH
KESEHATAN

Hipertensi Berisiko Gagal Ginjal, Ini 4 Cara Mencegahnya!

Bila kelebihan berat badan, Anda sebaiknya melakukan faktor modifikasi makanan dengan DASH diet, yaitu...

By Stella Maris 21 November 2015 13:32
Ilustrasi hipertensi (Hipertensi.info).

Money.id - Sekitar 76 persen kasus hipertensi atau tekanan darah tinggi belum terdeteksi, padahal penyakit tersebut merupakan penyebab kematian kedua di dunia, setelah stroke. Salah satu komplikasi terburuk hipertensi adalah gagal ginjal yang menyebabkan pasien harus menjalani cuci darah.

Staf Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia, dr Ari Fahrial Syam menjelaskan, dalam The 7th Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Presure pada 2003, ketika angka tekanan darah mencapai 120/80 sampai 139/90 mmHg sudah dapat dikatakan sebagai pre-hipertensi.

"Sementara menurut ESH/ESC Guidelines ketika tekanan darah mencapai 140/90 sampai 159/99 mmHg maka sudah dapat dikatakan sebagai hipertensi tingkat 1," jelas Ari dalam siaran persnya, Sabtu 21 November 2015.

Lalu bagaimana manajemen penanganan hipertensi, agar tak berisiko pada gagal ginjal? Ada dua terapi hipertensi yang dapat ditempuh, yaitu non farkamologi dan farmakologi atau penggunaan obat-obatan.

Ari menjelaskan, non farmakologik mencakup perubahan gaya hidup, seperti:

1. Berat Badan
Penderita hipertensi yang kelebihan berat badan dianjurkan menurunkan berat badan. Cek lingkar pinggang idel Anda, bagi pria kurang dari 102 cm dan pada wanita kurang dari 88 cm. Nah salah satu cara menurunkan berat badan sehat, dengan Dietary Approach to Stop Hypertension (DASH).

Faktor modifikasi makanan dengan DASH diet, dengan mengonsumsi buah dan sayuran segar, produk makanan rendah lemak, dan makanan tinggi serat. Anda juga harus mengurangi konsumsi lemak jenuh dan makanan tinggi kolesterol.

2. Garam
Anda sebaiknya mengurangi asupan garam dan tak banyak yang tahu kandungan sodium tersembunyi di makanan olahan, seperti fast food, makanan instan yaitu pizza, saus botol, roti, dan 80 persennya didapatkan dari makanan olahan. Dalam sehari, batasan pengonsumsian garam hanya satu sendok teh saja.

3. Aktivitas fisik
Beraktifitaas fisik dapat menurunkan tekanan darah 4-9 mmGh, dilakukan dengan frekuensi 4-7 hari per minggu, dengan waktu sekitar 30-60 menit. "Tipe olahraga yang disarankan yang berhubungan dengan kardiorespiratori seperti berjalan, jogging, bersepeda, dan berenang," kata Ari.

4. Pikiran
Ari mengatakan, salah satu faktor penting dalam penanganan hipetensi adalah pengendalian pikiran dan stres. "Perubahan modifikasi gaya hidup, akan berjalan dengan lebih efektif, apabila dijalani dengan santai, rileks, dan tak banyak tekanan."

 

(sm/sm)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section