1. HOME
  2. FRESH
FRESH

Mahalnya Pengobatan Sakit Ginjal, Berapa Biayanya?

Biaya tranplantasi ginjal yang dapat ditanggung BPJS hingga Rp250 juta.

By Azalia Amadea 4 Februari 2016 10:45
Ilustrasi tranplantasi ginjal (Foto: medicaldaily.com)

Money.id - Ginjal merupakan salah satu organ vital tubuh. Ginjal memiliki fungsi yang kompleks terutama sebagai pembersih darah dari racun-racun hasil metabolisme tubuh.

Jika seseorang sudah terganggu ginjalnya, maka banyak gejala yang ditimbulkan, yang terparah bahkan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan koma.

Beda halnya dengan penyakit ginjal kronik (PGK) yang merupakan "silent killer" karena pada umumnya tidak bergejala pada tahap awal sehingga ditemukannya selalu sudah terlambat dan sudah terjadi Gagal Ginjal Tahap Akhir (GGTA).

Namun jika sudah terdeteksi GGTA bukan berarti hidupnya sudah gagal, karena masih dapat diatasi dengan Terapi Pengganti Ginjal (TPG) berupa Dialisis (cuci darah) atau Transplantasi Ginjal (cangkok ginjal). (Baca: Deteksi Dini, Begini Gejala Rusaknya Fungsi Ginjal)

"Terapi Pengganti Ginjal (TPG) berupa Dialisis (cuci darah) atau Transplantasi Ginjal (cangkok ginjal) dilakukan untuk menyelamatkan penderitanya. Dengan penderita yang telah mengalami gejala-gejala seperti malnutrisi 15 persen dan telah masuk stage 5," kata Tunggul D Situmorang spesialis penyakit dalam yang ditemui Money.id dalam acara konfrensi pers Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) di Jakarta, Rabu 3 Februari 2016.

Transplantasi Ginjal adalah rangkaian kegiatan kedokteran untuk pemindahan jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka pengobatan, untuk menggantikan alat dan atau jaringan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik.

"Diharapkan tranplantasi ginjal dapat memperbaiki kualitas hidup, memperpanjang usia harapan, dan menurunkan angka kematian," ucap Dharmeizer, spesialis penyakit dalam.

Untuk saat ini biaya tranplantasi ginjal dapat ditanggung melalui BPJS, dana yang disiapkan adalah Rp250 juta. Namun dana tersebut hanyalah untuk si penerima ginjal, bukan untuk pendonornya.

"Sejauh ini biaya pendonor masih ditanggung oleh penerima, namun para dokter masih berusaha dengan mengusulkan kepada pemerintah agar mau menanggung biaya si pendonor juga," kata Dharmeizer.

Biaya tranplantasi ginjal memang besar, karena baik si pendonor maupun penerima ginjal membutuhkan serangkaian pemeriksaan sebelum pada akhirnya ginjal tersebut dapat dipindahkan.

Pendonor terdiri dari dua golongan yaitu, golongan pendonor hidup yang terdiri dari pendonor related (keluarga) dan pendonor non-related (bukan keluarga).

Serta golongan pendonor jenazah, namun di Indonesia pendonor hiduplah yang memiliki banyak minat.

Persiapan baik untuk pendonor dan penerima harus dilakukan dengan baik mulai dari pemeriksaan medis, pemberian informasi dan persetujuan, dan pemeriksaan psikologis.

"Manusia masih dapat hidup normal sehat bahkan memiliki anak, walaupun hanya dengan satu ginjal, jadi jangan takut untuk mendonorkan ginjal Anda," ujarnya.

Sedangkan untuk biaya cuci darah mencapai Rp5 juta per satu kali terapi. Cuci darah dilakukan jika ginjal dari si penderita sudah benar-benar tidak dapat berfungsi dengan baik.

Pasien yang menjalani cuci darah akan lebih merasakan penyiksaan yang berjangka panjang, karena pasien tersebut harus melakukan cuci darah setiap minggunya dengan sekali proses terapi memakan waktu lima jam.

Maka dari itu banyak dokter ahli bedah menyarankan kepada para penderita GGTA lebih baik melakukan transplantasi ginjal. (poy)

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section