Money.id - Boneka Barbie terbaru akan muncul dengan bentuk pinggul yang lebih lebar dan kaki yang lebih pendek. Barbie tak lagi didominasi oleh boneka perempuan yang tinggi dan berpinggang kecil. 

Perombakan bentuk tubuh boneka itu merupakan bagian dari upaya Mattel Inc., sebagai produsen Barbie, untuk menghidupkan kembali merek mainan terbesar di dunia itu. Selama bertahun-tahun, penggambaran tubuh boneka Barbie yang tidak realistis untuk seorang anak perempuan mendapat kritik.

Dilansir dalam laman Bloomberg.com Sabtu 30 Januari 2016, Mattel mengumumkan akan melakukan makeover besar-besaran terhadap bentuk Barbie dengan memperkenalkan tiga jenis badan baru, yakni langsing, mungil, dan tinggi. Boneka baru yang masuk dalam lini Fashionista ini juga akan memiliki 7 warna kulit, 22 warna mata, dan 24 gaya rambut.

Langkah ini diambil menyusul menurunnya penjualan Barbie selama beberapa tahun terakhir. Data penjualan Barbie terakhir menyumbang sekitar US$ 1 miliar untuk pendapatan tahunan. Menghadapi persaingan dari merek lain seperti mainan anak perempuan Frozen dan Lego Friends, penjualan Mattel anjlok 14 persen pada kuartal terakhir.

Penggambaran fisik sangat kurus dari boneka Barbie yang berlangsung hampir 57 tahun juga dianggap sebagai penyebab menurunnya penjualan.

"Koleksi boneka baru ini lebih mencerminkan dunia anak perempuan di sekitar mereka. Berbagai tipe tubuh, warna kulit dan gaya membuat anak-anak merasa menemukan boneka yang bisa berbicara kepada mereka," kata Evelyn Mazzocco, general manager global Barbie.

Apakah perubahan masif ini akan membawa perubahan pada penjualan, masih harus dilihat. Tetapi peluncuran boneka Barbie baru tersebut mengundang penilaian positif dari mereka yang telah mengkritik selama bertahun-tahun, kata Jaime Katz, seorang analis di Morningstar Inc.

Pemasaran cerdas

Majalah Time menempatkan foto Barbie baru di sampulnya dan perubahan bentuk badan Barbie ini telah menjadi trending topic di Twitter pada hari Kamis lalu.

"Ini adalah langkah pemasaran yang cerdas karena orangtua yang pertama ragu-ragu untuk membeli akhirnya bersedia mencoba merek ini lagi," kata Katz.

Sean McGowan, seorang analis untuk Oppenheimer & Co di New York, meragukan anak-anak perempuan benar-benar peduli pada perubahan fisik boneka Barbie. Langkah ini lebih karena masalah orang dewasa.

"Saya tidak melihat ini sebagai terobosan inovasi atau kapitulasi, tapi mengapa tidak?" kata McGowan. "Mengapa tidak memiliki beberapa produk yang bisa memperluas merek dan memberikan sedikit alasan bagi orang-orang untuk mengatakan tidak?""

Mattel juga meluncurkan boneka dan action figure dari superhero perempuan, tahun lalu. Bentuk boneka-boneka tersebut menyimpang dari tradisi, dengan tubuh lebih kekar dan dada yang lebih kecil.

Tapi bisnis di Mattel, yang mengalami penurunan penjualan dalam dua tahun terakhir, akan bergantung pada Barbie dengan bentuk tubuh yang baru.

"Saya tidak tahu apakah ini secara dramatis akan mengubah penjualan Barbie," kata McGowan. "Tapi saya tidak bisa melihat ini akan gagal." (ita)