Money.id - Setiap ada hal yang tidak berjalan sesuai harapan, kita akan merasa kesal, marah atau menyalahkan keadaan yang ada. Kita seakan tidak punya pilihan untuk tidak merasakan hal-hal negatif tersebut.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa perasaan bahagia sebenarnya adalah pilihan, bukan sesuatu yang dipengaruhi oleh keadaan.

Dengan kata lain, sebuah sikap negatif mungkin hanyalah reaksi logis dari situasi sulit yang dihadapi. 

Memang, susah untuk mengambil hikmah atau sisi positif dari situasi yang sulit atau negatif. Namun, jika Anda memenuhi 10 kriteria berikut, berarti Anda termasuk orang yang selalu berpikiran positif.

1. Tidak mengabaikan yang negatif

Bertolak belakang dari dugaan selama ini, orang berpikiran positif tidak selalu melihat dunia melalui kacamata yang enak-enak saja. Sebagian dari mereka yang mengadopsi pola pikir efektif ini menjadi sosok yang optimis realistis, kata ahli psikologi Joffrey Suprina, ketua studi ilmu perilaku di Argosy University.

"Banyak orang berpikir bahwa orang berpikiran positif hanya melihat sisi baik dan mengabaikan yang lain. Tapi jika Anda terlalu banyak ke arah itu, ada potensi bahaya juga," katanya seperti dikutip dari Huffington Post.

2. Bisa mengambil sisi positif

Orang berpikiran positif selalu bisa mengambil hikmah dari hal-hal negatif. "Orang berpikiran positif benar-benar orang yang mampu mengenali sisi terang dan gelap, tetapi mereka memilih memfokuskan energi dan waktu ke sisi yang akan mempromosikan hasil yang paling positif," kata Suprina.

3. Selalu menyadari dirinya sendiri

Beda antara mereka yang melihat sesuatu dengan positif dengan yang negatif terletak pada cara mengamati sebuah masalah. Suprina mengatakan orang berpikiran positif punya kemampuan untuk menghilangkan pikiran negatif begitu muncul dalam pikiran mereka.

Ia menjelaskan, "Kebanyakan orang berpikiran negatif tidak menyadari pesan-pesan yang muncul, bahkan tidak menyadari diri mereka sendiri. Orang berpikiran positif menyadari diri mereka dan mengarahkan pikiran negatif ke positif. Mereka tidak mau jatuh ke dalam lingkaran pikiran negatif, namun membaliknya menjadi pikiran positif."