Ketiga sahabat tersebut ingin terjun langsung dalam melayani pelanggan Bakso Djingkrak. Target pasar dari Bakso Djingkrak merupakan ibu-ibu yang sering mengantar anak mereka sekolah--karena lokasi kedai bakso ini dekat dengan sekolah-sekolah. Yusi juga merasa di Sunter belum ada tempat bakso yang enak dan unik.
Yang membuat Bakso Djingkrak berbeda dengan pedagang lainnya adalah sajian bakso pedas dan bakso urat pedas dengan potongan rawit. Rata-rata seporsi bakso dihargai Rp30 ribu.
Bakso-bakso sapi tersebut dikirim langsung dari Bandung, tanpa bahan pengawet dan tanpa MSG. Bakso Djingkrak terletak di Jalan Danau Sunter Utara blok F 20 nomer 25, Jakarta Utara yang buka setiap hari mulai pukul 10.00-21.00 WIB.
Salah satu pelanggan asal Cilincing bernama Amung mengatakan Bakso Djingkrak terasa nikmat dan segar, hanya saja tempatnya panas sehingga kurang nyaman.
"Baksonya kenyal, kuahnya juga segar hanya saja tempatnya panas ditambah ramai jadi kurang nyaman. Kebetulan kami tahunya dari media sosial karena pelayannya yang seksi tetapi menurut saya itu biasa di zaman seperti ini," kata Amung, salah satu pelanggan Bakso Djingkrak.
Yusi dan pemilik lainnya mengaku tidak menyangka warungnya akan seramai ini sehingga membuat kedai mereka menjadi panas dan sesak dengan ratusan pelanggan yang datang setiap harinya.
Ke depannya Yusi berjanji akan memperbaiki kedai mereka dengan menambah mesin pendingin dan daya listrik agar para pelanggan semakin nyaman. (poy)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus