Money.id - McDonald's adalah salah satu restoran cepat saji paling populer di dunia. Di Indonesia, McDonald's tumbuh subur sebagai bisnis waralaba.

Gerai McDonald's ada di hampir semua mal di Ibu Kota Jakarta. Di setiap kawasan, berdiri lebih dari satu restoran McDonald's.

McDonald's terkenal dengan menu andalannya Big Mac, yaitu hamburger susun dua yang berisi dua lembar daging sapi, dilengkapi dengan keju, selada, acar, bawang bombai dan saus Big Mac yang disajikan dalam setangkup roti berwijen.

Untuk menjadi sebesar sekarang, McDonald's telah melewati berbagai fase dan jatuh bangun selama puluhan tahun.

Cikal bakal McDonald's adalah sebuah restoran yang didirikan oleh dua bersaudara bernama Richard dan Maurice McDonald di California, Amerika Serikat pada tahun 1940.

Namun, pada 1945, restoran McDonald's mulai mengalami kemerosotan. Kemudian pada 1954, dua bersaudara Richard dan Maurice bertemu seorang pengusaha bernama Ray Kroc.

Kepada Dick dan Mac McDonald, Ray mengungkapkan visinya untuk membuka cabang restoran McDonald's di seluruh penjuru Amerika.

Cita-cita Ray Kroc adalah ingin membangun jaringan restoran yang identik dengan kualitas tinggi, konsistensi serta keseragaman metode produksi.

Di tahun 1955, Ray mendirikan McDonald's Corporation. "Pada tahun 1960 Ray Kroc memiliki hak eksklusif atas merek McDonald's," demikian seperti dikutip dari mcdonalds.co.id pada Kamis 10 Desember 2015,

Di tahun 1961, Ray Kroc meresmikan sebuah program pelatihan yang bertempat di sebuah restoran baru di Elk Grove Village, Illinois. Sarana pelatihan itu kemudian dinamai Hamburger University

Pengemudi ambulans

Ray Kroc adalah pribadi yang memandang tinggi jiwa kewirausahaan. Hal ini ditunjukkan oleh penghargaan-penghargaan yang diberikannya kepada para franchisee atas kreativitas individual mereka.

Menurut mcdonalds.co.id, sebelum menjadi pengusaha sukses, Ray Kroc mengawali kariernya sebagai pengemudi ambulans Palang Merah di tahun 1917, meski saat itu sebetulnya ia belum memenuhi syarat untuk terjun ke medan perang karena usianya yang baru menginjak 15 tahun.

Ray meninggal dunia pada 14 Januari 1984. Hingga akhir hayatnya dia tidak pernah berhenti bekerja untuk McDonald's. Bahkan pada saat duduk di kursi roda pun, dia bekerja.