Money.id - Mujianto (38) adalah pemilik nasi goreng 'Thole Kitchen' yang biasa mangkal di di Jalan Panglima Polim V, Melawai 10, Jakarta Selatan. Thole bukanlah namanya, melainkan nama anak pertamanya.

Thole Kitchen menyajikan menu ala restoran yaitu nasi goreng tiga warna--merah, hitam, hijau-- yang selalu ramai pengunjung. Dalam sehari, Mujianto bisa menjual sekitar

Dibalik warna menariknya, nasi goreng 'Thole' selalu ramai pengunjung. Dalam sehari, Mujianto bisa menjual 60-70 porsi di hari biasa dan di akhir pekan sampai 100 porsi.

Buka Pintu Sukses
Sebenarnya Mujianto bukan pedagang nasi goreng biasa. Dia adalah pegawai di restoran Williams Sandwich and Grill di Kemang yang kini telah tutup. Dari restoran milik William Wongso itulah, Mujianto mengenal nasi goreng warna-warni.

"Namun hanya ada dua, hitam dan hijau. Saya kreasikan sendiri nasi goreng warna merah dengan buat bit," kata Mujianto saat berbincang dengan Money.id, Rabu 9 Desember 2015.

Ayah tiga anak itu sudah bekerja di restoran khas Eropa selama lima tahun. Akhirnya dia memutuskan keluar dan membuka usaha sendiri, menjadi pedagang nasi goreng keliling.

"Saat itu pas anak saya sakit, jantungnya bocor. Di rumah sakit suster selalu ngasih nasi merah. Saya tanya, nasinya kok merah terbuat dari apa, ternyata dari buah bit. Makanya saya bikin nasi goreng merah ini," jelas pria yang tinggal di Petogogan, Jakarta Selatan itu.

Kemudian pada 2012, Mujianto membuka usahanya bermodal uang Rp7 juta. Dia mengaku awal membuka usahanya itu, dirinya kebanjiran pelanggan. Bahkan mereka yang memesan harus rela antri hingga dua jam.

"Saya sekali belanja banyak, beras bisa sampai lima karung, bahan-bahannya sawi (2kg), bit (3kg), dan cumi (5kg). Jadi nggak bolak-balik belanja," ujar Mujianto

Ratusan Ribu
Salah satu nasi goreng yang paling banyak dipesan adalah nasi goreng warna hitam yang dijual seharga Rp15 ribu. Bila ingin mencicipi semua rasa nasi goreng warna-warni, Anda dapat memesan nasi goreng tiga warna, dalam satu piring. Harganya Rp18 ribu.

Dalam sehari penghasilan atau keuntungannya mencapai ratusan ribu rupiah. Jumlah tersebut bisa bertambah, bila dalam sepekan dirinya terus berdagang.

"Ada waktu libur, kalau saya dan istri merasa capek dan biasanya kalo libur Selasa malam," jelas Mujianto.

Nah, bila Selasa malam dirinya akan berdagang, sang istri memanfaatkan media sosial untuk memberitahu para pelanggannya. "Biasanya dikasih tahu, kalo kami mau dagang, nggak libur."