1. HOME
    2. FOODILICIOUS
MONEY TUESDAY

Kisah Sukses AQUA, Brand Air Minum Kemasan Pertama di Indonesia

Orang mulai berpikir, bagaimana membawa air putih saat berpergian tanpa harus repot membawa termos. Muncullah ide membuat air minum dalam kemasan

By Dian Rosalina 12 April 2016 12:24
Air Minum dalam Kemasan Pertama di Indonesia, Aqua (www.flickr.com)

Money.id - Di Indonesia, banyak bermunculan produsen air dalam kemasan atau biasa disebut dengan air mineral. Namun seperti apapun nama mereka, masyarakat Indonesia selalu menyebutnya 'AQUA'.

Menjadi merek terkenal di Indonesia tentu saja bukan sesuatu yang mudah dicapai oleh label dibawah naungan Danone ini. Hal tersebut tidak terlepas dari kisah sukses AQUA menjadi brand yang dikenal sampai pelosok negeri.

Pada mulanya di tahun 1970an, orang selalu bepergian menggunakan kereta api dari Jakarta ke Surabaya merasakan haus. Namun di dalam restoran kereta api, mereka hanya menyediakan minuman seperti kopi, susu, dan teh manis.

Orang mulai berpikir, bagaimana membawa air putih saat berpergian tanpa harus repot membawa termos. Inilah yang membuat Tirto Utomo memiliki ide membuat air putih dalam kemasan.

Dia adalah penggagas lahirnya industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia melalui PT. Golden Missisippi pada 23 Februari 1973. Ide tersebut timbut ketika ia masih bekerja sebagai pegawai Pertamina di awal tahun 1970an.

Saat itu Tirto sedang menjamu para delegasi perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan tersebut terganggu saat salah seorang istri dari ketua delegasi mengalami diare akibat mengkonsumsi air yang tidak bersih.

Ternyata para tamu yang berasal dari negara barat tidak terbiasa meminum air yang direbus, melainkan air yang telah disterilkan. Tirto akhirnya meminta adiknya Slamet Utomo untuk bekerja di sebuah perusahaan AMDK di Thailand bernama Polaris.

Setelah memperlajari bagaimana membuat sebuah air minum dalam kemasan, akhirnya Tirto mendirikan pabrik AMDK pertamanya dengan nama Golden Mississippi. Namun nama tersebut terasa asing di telinga orang Indonesia.

Konsultannya, Eulindra Lim mengusulkan untuk menggunakan nama AQUA karena cocok dengan image air minum dalam botol dan tidak sulit diucapkan. Tirto pun menyetujuinya dan mulai memproduksi AQUA dalam bentuk kemasan botol kaca dengan ukuran 950ml yang dijual seharga Rp75 pada Oktober 1974.

Sempat Diremehkan

Tahun 1974 sampai 1978 merupakan masa tersulit bagi AQUA memasarkan produknya. Hal tersebut dikarenakan karena rendahnya tingkat permintaan terhadap produk itu.

Awalnya peluncuran diutamakan kepada komunitas asing ataus ekspatriat melalui toko pengecer yang banyak melayani orang asing. Pada waktu terdapat banyak komunitas Jepang yang tinggal di Jakarta, dan toko-toko yang melayani orang Jepang mengalami tingkat penjualan yang lumayan tinggi.

Tidak hanya itu, promosi dari rumah ke rumah atau ke kantor-kantor perusahaan asing pun dilakukan dengan gencar. Namun tanggapannya berbeda-beda.

Jika tanggapan orang asing lebih terbuka karena di negara mereka umumnya sudah mengetahui mengenai air minum dalam kemasan, sedangkan kalangan umum orang Indonesia malah heran menanggapi gagasan tersebut. Bahkan ada yang menertawakan.

Waktu itu, dana yang dimiliki AQUA masih sangat terbatas jadi perusahaan belum mampu beriklan. Promosi yang paling ampuh adalah mendatangi tempat-tempat umum atau acara-acara olahraga membagian brosur.

Ternyata melalui cara itu, sedikit demi sedikit persepsi konsumen lokal terhadap AQUA mulai terbentuk. Namun sayangnya penjualan masih tersendat dan membuat Tirto harus menombok biaya produksi setiap bulannya.

NEXT: Inovasi membuat AQUA semakin dikenal banyak orang... >>>>

Baca Juga

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Foodilicious Section