1. HOME
  2. FOODILICIOUS
RESTORAN CEPAT SAJI

Ini Resto McDonald's Paling Kontroversial di Dunia

Menuai kecaman dari warga karena rumah yang dijadikan resto merupakan peninggalan...

By Ita Malau 18 November 2015 12:50
Rantai makanan raksasa asal Amerika Serikat (Foto: CNBC)

Money.id - Sebagai rantai makanan cepat saji terbesar di dunia, McDonald's terus melebarkan sayapnya dengan membuka outlet tanpa ada hambatan berarti. Tapi, ada satu resto yang dinilai sebagai McDonald's paling kontroversial dan jadi perdebatan.

Dikutip dari laman CNN, 18 November 2015, rantai makanan cepat saji itu membuka waralaba McCafe di sebuah vila bersejarah di Hangzhou, China, pada 15 November lalu. Rumah berusia 84 tahun itu pernah ditinggali mantan petinggi Taiwan.

Pembukaan resto ini menjadi tulisan utama di beberapa media sana, khususnya Taiwan. Kemudian terbentuk opini publik bahwa pembukaan itu merupakan contoh klasik bagaimana budaya Barat masuk China dan pemilik-pemilik modal telah menodai vila-vila tua dan bersejarah.

(Foto: Resto McDonald's di Hangzhou/CNN/Chen Bing)

Ini bukan kali pertama. Kontroversi serupa pernah terjadi pada tahun 2000. Kala itu, resto Starbucks membuka cabangnya di salah sat situs bersejarah Beijing, yakni di Kota Terlarang (Forbidden City).

Namun, cerita McCafe di Hangzhou ini lebih kompleks lagi.

Sejarah dan kontroversi
Chiang Ching-kuo--mantan pemimpin dan juga anak dari mantan pemimpin Kuomintang (KMT), Chiang Kai-shek--tinggal di vila itu selama sebulan di tahun 1940. KMT kemudian kalah dalam Perang Sipil melawan Partai Komunis China dan memaksa dia mundur ke Taiwan.

Ketika Partai Komunis memasuki Hangzhou pada 1949, pemerintah menyita rumah itu dan menggunakannya sebagai rumah dinas hingga tahun 2004. Vila itu kemudian dijadikan situs budaya.

Otoritas lokal kemudian menyewakan vila tersebut ke perusahaan real estate. Sejak saat itu, vila itu kemudian dijadikan club private hingga tahun 2014--kala semua venue sejenis ditutup sebagai bagian dari kampanye anti-korupsi yang digaungkan Presiden China Xi Jinping.

Pengusaha lokal yang memiliki perusahaan real estate tersebut, Shen Chunlei yang menyewa vila itu dari Pemerintah sejak 2014, kemudian merenovasinya. Dan, pada 15 November lalu, McCafe mulai beroperasi di situ.

Media setempat melaporkan bahwa kecaman warga sudah muncul sejak proses renovasi yang dimulai Januari lalu. Warga menilai, tindakan Shen merusak situs sejarah.

Shen tak mau tinggal diam dan memberikan argumentasinya. Dia bersikeras bahwa vila itu hanya ditinggali Chiang sebentar saja. Sebelum dia mengambil alih, rumah itu sudah rusak dan tidak terurus.

Untuk mendapatkan izin renovasi, dia bahkan harus mengurus ke birokrasi dengan uang yang tak sedikit. Dia harus mengeluarkan uang total $800 ribu atau sekitar Rp11 miliar untuk memperbaiki rumah tersebut.

"Dan, sekarang semua orang menyalahkan saya," kata dia.

Shen mengaku menyesal telah menyewa rumah itu dan memperbaikinya karena kini dia disebut serakah dan mata duitan. "Saya menghabiskan semua uang itu memelihara dan mengelola properti, tentu saja saya berharap rumah itu bisa menghasilkan uang," katanya.

(Foto: Resto McDonald's di Hangzhou/CNN/Chen Bing)

Di dalam resto, McCafe memajang berbagai poster mengenai hidup Chiang, atas permintaan Biro Situs Budaya lokal. Bagi Shen, itu merupakan salah satu langkah untuk menghormati bangunan tua. (ita)

(im/im)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Foodilicious Section