Terdapat tiga jenis ayam yang biasa Anda jumpai di pasar tradisional yaitu ayam negeri (ayam broiler), ayam blaster dan ayam kampung.
By Azalia Amadea 14 September 2016 09:07Money.id - Kebanyakan orang hanya mengetahui jenis ayam negeri dan ayam kampung saja. Namun sebenarnya terdapat tiga jenis ayam yang biasa Anda jumpai di pasar tradisional yaitu ayam negeri (ayam broiler), ayam blaster dan ayam kampung.
Mengutip buku "Mudah Memasak Kuliner Nusantara" terbitan Bango, ketiganya dapat dibedakan berdasarkan tekstur, rasa dan aroma. Simak ciri-ciri ketiga jenis ayam tersebut agar Anda tidak salah mengolahnya.
ayam segar
© 2016 money.id/bango.co.id
Ayam negeri
Ayam negeri atau yang biasa disebut ayam broiler merupakan salah satu jenis ayam yang paling laris di pasaran. Ayam ini memiliki tekstur daging yang lebih lunak dan lembut. Aroma ayam broiler juga lebih amis dibandingkan jenis ayam yang lainnya.
Karena tekstur dagingnya yang empuk maka ayam broiler tidak membutuhkan waktu lama saat mengolahnya. Sehingga ayam ini pas untuk sajian seperti sate, ayam panggang dan ayam goreng tepung.
Ayam blaster
Ayam blaster merupakan jenis ayam persilangan atara ayam kampung dan ayam negeri. Ayam jenis ini memiliki daging yang cukup lunak dan lembut. Hanya saja ukurannya lebih kecil jika dibandingkan dengan ayam negeri. Ayam blaster mudah disajikan sebagai olahan masakan ayam apapun kecuali untuk kaldu.
Ayam kampung
Jika ayam negeri dan ayam blaster memiliki daging yang lembut maka ayam ini memiliki tekstur daging yang padat dan keras. Aroma ayam kampung juga segar dan tidak berbau amis.
Hanya saja ukurannya lebih kecil sehingga banyak yang tidak cukup memakannya satu ekor. Ayam kampung biasa disajikan dalam masakan berkuah misalnya sup, soto atau dijadikan kaldu. Selain itu, ayam kampung juga nikmat dijadikan masakan gulai, rendang, ataupun ayam goreng. (poy)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus