1. HOME
  2. FOODILICIOUS
KULINER

Eat Republic, Pusat Kuliner di Selatan Jakarta (Bagian I)

Eat Republic bisa mencatatkan transaksi hingga ratusan juta rupiah per hari.

By Adhi 6 November 2015 12:00
Eat Republic (Adhi / Money.id)

Money.id - Jakarta Selatan beken dengan banyaknya lokasi wisata kuliner populer. Sebut saja kawasan Kemang, Blok S, hingga Tebet. Tempat-tempat tersebut selalu menjadi tujuan utama para pencinta kuliner baik dari dalam maupun luar Jakarta.

Namun, kemacetan yang menjemukan menjadi rintangan utama untuk mencapai kawasan-kawasan tersebut.

Nah, kini bagi para pencinta kuliner yang bermukim di daerah Selatan Jakarta, alias Tangerang Selatan, telah hadir pusat kuliner bernama "Eat Republic."

Menemukan "surga" kuliner ini tidaklah sulit. Bila Anda datang dari arah Lebak Bulus, Pondok Indah, atau Fatmawati, ambil jalan ke arah Pondok Cabe-Pamulang.

Tak jauh dari lapangan terbang Pondok Cabe, Anda akan menemukan sebuah baliho besar bertuliskan Eat Republic dan menampilkan sosok ikon kuliner Tanah Air, Pak Bondan Winarno "Maknyus" di sebelah kiri jalan setelah pom bensin.

Dari situ, Anda akan melihat tanda memasuki wilayah real estate baru (yang masih dalam proses pembangunan) "South City" garapan kontraktor Wira Land Property Group.

Sebagi informasi, nantinya real estate South City kn menjadi akses penghubung antara wilayah Pondok Cabe dan Cinere, Depok. Dan Eat Republic juga merupakan bagian dari real estate South City yang dihadirkan Wira Land sebagai fasilitas pendukung bagi para penghuni.

Kembai ke Eat Republic. Sesuai dengan namanya, Eat Republic diklaim sebagai pusat kuliner terbesar di bilangan Selatan Jakarta.

Food hall yang berdiri di tanah seluas 1 hektar (dari total keseluruhan 63 hektar area South City) ini dihuni lebih dari 80-an tenant yang menawarkan berbagai macam jenis kuliner, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Menurut Customer Service Eat Republic, Eva, saat ini ada sekitar 700 menu yang ditawarkan tiap harinya di tempat ini. "90 persennya masakan asli Indonesia, dari Sabang sampai Merauke ada," tuturnya.

Eat Republic diresmikan pada 23 April 2015. Di umurnya yang belum setahun ini, Eat Republic, terang Eva, sudah mampu menyedot lebih dari 250 tenaga kerja.

"Untuk tenant-nya, kita pakai sistem rekanan. Minimal mereka kontrak satu tahun. Tiap tenant ada 2-3 pekerja, sesuai kebutuhan," papar Eva.

Sementara untuk urusan keuntungan, manajemen Eat Republic menerapkan sistem bagi hasil dengan para penyewa tenant.

"Untuk tenant besar 70-30. 70 persen untuk mereka, 30 persen untuk manajemen. Kalu tenant kecil dan jajanan gerobak itu 75-25. 75 persen buat mereka, 25 persen untuk kita," ucapnya.

Eva juga mengungkapkan bahwa Eat Republic bisa mencatatkan transaksi hingga ratusan juta rupiah per hari.

"Jumlah pengunjung kita enggak record pasti ya, tetapi ramainya kalau weekend itu full. Kalau weekday biasanya sore, jam pulang kerja, atau jam makan siang. Transaksi kita bisa mencapai Rp100-150 juta per hari kalau weekend. Kalau weekday, setengahnya kurang lebih," ucap Eva. (poy)

Suka Informasi Ini? Klik Like Ini

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Foodilicious Section