1. HOME
  2. FOODILICIOUS
FOOD

Bisnis Musiman Kue Keranjang Beromzet Puluhan Juta Rupiah

Banyak pengusaha yang memilih dunia maya sebagai lapak untuk berjualan. Imlek jadi momentum meraup untung.

By Azalia Amadea 2 Februari 2016 12:31
Kue keranjang (Dwi Narwoko/Money.id)

Money.id - Menjelang Tahun Baru Imlek banyak pernak-pernik yang harus dipersiapkan, salah satunya adalah kue keranjang. Ini merupakan salah satu kue yang 'wajib' ada saat Imlek tiba. 

Kue bernama lain Nian Gao itu dijuluki kue keranjang karena dicetak dalam wadah berbentuk keranjang. Kue ini berbahan dasar tepung ketan yang dikeringkan, kelapa, dan gula aren. Kue keranjang sebenarnya hampir mirip dengan dodol, bertektur kenyal dan lengket.

Saat ini, sudah banyak gerai-gerai yang menjual kue keranjang. Bahkan, beberapa pengusaha memilih dunia maya sebagai lapak atau tempat berjualan. Salah satunya adalah Kuekeranjang.org.

Situs ini menjadi distributor dan memasarkan kue keranjang asli buatan Ny.Lauw dan Ny. Ong, sejak 3 tahun yang lalu. Marketing online Kuekeranjang.org, Andri, mengaku sudah menyukai kue khas Imlek ini sejak berusia 5 tahun. 

"Lalu, saya ditawari oleh tante saya untuk berjualan kue keranjang. Akhirnya saya ambil tawaran tersebut dengan menjualkannya secara online," kata Andri, marketing online Kuekeranjang.org kepada Money.id di Jakarta, 2 Februari 2016.

Penjualan kue di Kuekeranjang.org mulai meningkat sebulan sebelum hari perayaan Imlek. Dari berjualan kue keranjang secara online ini, Andri mendapatkan omzet hingga Rp73 juta per musimnya.

Kue Keranjang Ny. Lauw

Berawal dari biaya hidup yang mulai meningkat terus, Ny. Lauw Nyim Keng (Bu Siti) harus memutar otak untuk mendapat uang lebih. Maklum saja, gajinya sebagai pengawas gudang terasa pas-pasan untuk menghidupi sebuah keluarga dengan delapan orang anak. Apalagi saat itu, dia tengah mengandung.

Pada tahun 1940, Ny. Lauw memulai usahanya membuat dan menjual kue keranjang. Kue keranjang ini dia produksi di Tangerang.

Kue buatan Ny. Lauw ini cepat menjadi buah bibir di kalangan konsumen karena terasa manis dan wangi. Kini, kue keranjang Ny. Lauw dijual dalam 3 jenis.

Pertama, kue keranjang susun yang dijual dengan harga Rp49 ribu per kilogram (kg). Konsumen yang tertarik minimal harus membeli 2 kilogram yang terdiri dari 3 susun.

Kedua, kue keranjang berbungkus daun yang dijual dengan harga Rp47 ribu per 1/2 kg. Terakhir,  kue keranjang ukuran 200 gram dengan dibungkus plastik dijual Rp44 ribu dengan minimum pembelian 1 kilogram isi 4.

Kini, Ny Lauw sudah berusia 91 tahun dan tinggal menikmati hasil usaha yang dia rintis selama ini.

Kue Keranjang Ny. Ong

"Ny. Ong itu tante dari istri saya. Dia sudah memulai usaha kue ini lebih dari 10 tahun yang lalu," jelas Andri.

Kue keranjang Ny. Ong diproduksi di Losari, Brebes, Jawa Tengah. Yang membedakan kue keranjang buatan Ny. Ong dengan Ny. Lauw adalah rasanya. Menurut Andri, kue buatan Ny. Ong tidak terlalu manis dan harum karena tidak dibungkus daun.

Namun, kata dia, bahan dasar yang digunakan dua merek itu sama dan dengan proses memasak yang masih tradisional. "Kue ini dipanggang selama 10 jam dengan menggunakan kayu bakar," jelas Andri.

Kue Keranjang Ny. Ong terdiri dalam 5 varian rasa yaitu original, cokelat, pandan, vanila, dan stroberi. Harga yang ditawarkan sedikit lebih murah yaitu untuk ukuran 1/4 kilogram isi 4 dengan minimum pemesanan 1 kilogram diberi harga Rp35 ribu, dan ukuran 125 gram isi 8 dengan minimum pemesanan 1 kg dihargai Rp42 ribu.

Saat ini pemesan Kuekeranjang.org datang dari seluruh Indonesia. Namun, 90 persen konsumennya masih berasal dari Jakarta.

Jika berminat, Anda sebaiknya memesan 2 minggu sebelum Imlek. Kue keranjang di Kuekeranjang.org hanya diproduksi khusus pada saat menjelang Imlek saja. (ita)

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Foodilicious Section