1. HOME
  2. FOODILICIOUS
FOOD

Laris Manis Martabak "Markobar" Anak Jokowi

Selang 3 minggu berjalan penjualan Markobar sudah meraup omzet hingga Rp13 juta per harinya.

By Azalia Amadea 11 Januari 2016 13:15
Markobar, Jakarta (Dwi Narwoko/Money.id)

Money.id - Matahari mulai memicingkan sinarnya. Waktu menujukkan pukul 16.50, Jumat sore 8 Januari 2016.

Segerombolan orang berdiri di depan kedai bercat hitam bertuliskan "Markobar". Mereka terlihat gelisah tak sabar menunggu warung Martabak Kota Barat itu dibuka. 

Sejak dibuka sekitar tiga pekan lalu, kedai itu selalu ramai dikunjungi. Mereka penasaran ingin mencicipi martabak "bikinan" putra Presiden Joko Widodo. Katanya, martabak "racikan" Gibran Rakabuming Raka itu tenar di Solo.

Mendekati pukul 17.00, satu persatu pengunjung memesan menu pilihannya ke kasir dan membayarnya, kemudian mendapatkan nomor urut. Setelah nomornya dipanggil, pengunjung bisa langsung membawa pesanannya pulang.

Senyum mengembang terlihat di wajah salah seorang pengunjung sambil membawa kotak berisi martabak.

Beda konsep

Markobar yang berada di Jalan Cikini Jakarta Pusat ini memang berbeda dengan di Solo. Di sana, Markobar dijual di kafe.

Sedangkan di Jakarta masih dengan konsep sederhana, pengunjung hanya bisa membeli untuk dibawa pulang, tak bisa makan di tempat.

Sejak 1996

Markobar buka pertama kali di Solo pada 1996. Gibran kemudian melebarkan sayap bisnis kulinernya. Di Jakarta, Markobar buka pada 21 Desember 2015.

Meski masih hitungan minggu, kabar keberadaan Markobar di Jakarta dengan cepat menyebar. Markobar pun menjadi perbincangan hangat warga Ibu Kota.

Namun, menurut store manager Markobar Sultan, di minggu pertama penjualan, martabak ini masih belum seramai sekarang.

Penjualan martabak Markobar mulai menanjak semenjak putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep ikut gencar mempromosikan usaha milik kakaknya tersebut di media sosial.

"Ayo bapak ibu, mampir ke @markobar1996 di Jakarta. Lokasi deket RS Cikini. Dijamin representatif dan harga tidak semahal private jet," tulis Kaesang.

Hingga saat ini Markobar sudah mampu meraup omzet hingga Rp13 juta per harinya. Setiap harinya martabak ini laku terjual hingga 150 porsi.

Martabak pizza

Meski berbeda konsep dengan di Solo, Anda tak perlu khawatir, karena menu Markobar di Cikini tak jauh beda. 

Konsep martabak Markobar layaknya potongan pizza tanpa dilipat, dengan 8 topping berbeda. 

 

Martabak "Markobar" 8 Rasa/Dwi Narwoko Money.id

Menu delapan rasa itu menjadi idola pengunjung. Harganya cukup terjangkau, seporsinya Rp80 ribu.

Yang membedakan dengan martabak kebanyakan, potongan martabak Markobar dilengkapi taburan topping yang renyah seperti tampilannya.

Anda dapat memilih begitu bayak varian rasa yaitu coklat, keju, Toblerone, Kitkat, Kitkat green tea, Cadbury, Silverquen, Delfi, nutella, Oreo, Ovomaltine, dan Timtam redvelvet.

Jika Anda lebih menyukai sajian martabak yang biasa saja, Markobar juga menyajikkannya.

Martabak dengan satu rasa seperti coklat atau keju dibanderol dengan harga Rp40 ribu. Sedangkan martabak dengan dua rasa seperti coklat keju dihargai Rp50 ribu.

"Rasanya unik, biasanya martabak hanya terdiri dari 2-3 rasa. Sedangkan Markobar disajikan dalam 8 rasa dan semua rasanya enak. Favorit saya martabak 8 rasa yang tidak pernah ketinggalan yaitu rasa nutella," kata Miko (34), pelanggan Markobar.

Markobar di lokasi ini mudah dijangkau. Terletak di Jalan Raden Saleh 39, tepatnya berada di samping kanan halaman Hotel Puri Inn Cikini, Jakarta Pusat.

Markobar buka setiap harinya pada pukul 17.00-23.00. Sebaiknya Anda datang lebih awal, karena jika tidak akan masuk dalam daftar tunggu yang cukup panjang.

Jika suasana di Markobar sangat ramai, maka sebaiknya Anda memesan lebih awal sebelum pukul 22.00. 

Bagi Anda yang ingin merasakan suasana Markobar seperti di Solo, jangan khawatir, setelah grand launching yang akan digelar sebulan ke depan, Markobar Jakarta akan dibuat dengan konsep layaknya mini cafe.

Anda dapat menyantap martabak manis kesukaan dengan delapan rasa, sambil asyik duduk santai dengan teman layaknya di kafe. Selamat mencoba! (poy)

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Foodilicious Section