1. HOME
  2. FOODILICIOUS
FOOD

Asal-usul Gudeg, Si 'Hitam Manis' Khas Jogjakarta

Gudeg sudah populer sejak zaman kerajaan pada tahun 1500-an, saat itu...

By Azalia Amadea 26 Mei 2016 15:29
Sajian Gudeg khas Jogjakarta (rumahmakanprambanan.com)

Money.id - Siapa yang tak mengenal gudeg? Makanan khas Jogjakarta tersebut ternyata sudah populer sejak zaman kerajaan pada tahun 1500-an. Kepopuleran makanan bercita rasa manis ini tidak hanya dikenal dikalangan masyarakat Jogjakarta saja, melainkan seluruh masyarakat Indonesia mengenalnya.

Dilansir dari berbagai sumber, gudeg awalnya ditemukan pada saat pembangunan kerjaan Mataram di Alas Mentaok. Saat itu, banyak pohon yang ditebang dan diantaranya adalah pohon nangka. Akibatnya banyak buah nangka muda (gori) yang tak terpakai.

Sajian Gudeg Khas Jogjakarta/Money.id Azalia Amadea

Untuk menyiasatinya para pekerja membuat makanan dari bahan tersebut. Hal itu dilakukan agar para pekerja mendapat asupan makanan. Karena jumlah nangka tersebut banyak, dimasaklah juga dalam jumlah porsi yang besar. Dalam memasak nangka tersebut para pekerja menggunakan alat pengaduk berupa alat menyerupai dayung perahu. Teknik mengaduk tersebut dalam bahasa Jawa disebut Hangudek atau Hangudeg, dari situlah nama makanan gudeg berasal.

Pada 1600-an gudeg semakin populer sebagai salah satu sajian yang dihidangkan untuk tamu kerajaan. Pada saat itu, Raden Mas Cebolang singgah ke pedepokan Pengeran Tembayat yang saat ini berada di wilayah Klaten. Di sana Pengeran Tembayat menjamu tamunya yang bernama Ki Anom dengan beragam makanan dan salah satunya adalah gudeg.

Perkembangan gudeg semakin pesat seiring dengan banyaknya warga Jogjakarta yang berjualan gudeg. Gudeg juga sering dijadikan buah tangan bagi para wisatawan yang datang ke kota pelajar tersebut.

Di Jogjakarta terdapat satu sentra wisata gudeg yang populer, terletak di Wijilan. Sentra gudeg tersebut sengaja dibangun pemerintah untuk melestarikan makanan berwana cokelat kehitaman tersebut tepatnya dibangun pada 1970-an.

Gudeg Kaleng Bu Tjitro/Money.id Azalia Amadea

Kini di Jogjakarta banyak warung makan gudeg yang populer seperti Gudeg Yu Djum, Gudeg Permata, Gudeg Bu Tjitro, dan warung makan gudeg lainnya.

Sajian gudeg juga dibedakan dalam dua jenis yaitu gudeg basah dan gudeg kering. Gudeg juga disebut sebagai makanan masyarakat kelas menengah ke bawah karena seporsi gudeg komplit hanya dihargai sekitar Rp20 ribuan. Memakan nasi gudeg tak lengkap rasanya tanpa lauk pendamping seperti krecek, opor ayam, dan telur pindang.

Perkembangan makanan tradisional ini semakin inovatif ditandai dengan adanya sajian gudeg kaleng Bu Tjitro. Gudeng kaleng ini sengaja dibuat untuk mereka yang ingin menjadikan gudeg sebagai oleh-oleh. (dwq)

Baca Juga

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Foodilicious Section