Money.id - Starbucks merupakan perusahaan kedai kopi terbesar di dunia dengan jaringan global yang berkantor pusat di Seattle, Amerika Serikat. Perusahaan ini tercatat sudah memiliki 20.519 kedai di 65 negara, termasuk Indonesia.

Meski sudah terkenal, masih ada sejumlah fakta mengejutkan yang belum diketahui semua orang. Melansir dalam laman Popsugar, Sabtu 5 November 2016, berikut fakta unik Starbucks langsung dari mantan karyawannya :

1. Lebih Hemat

Bagi yang ingin hemat atau tak suka es, bisa minta light ice agar takaran minumannya lebih banyak. Begitu juga Anda yang ingin hemat uang, saat pesan minuman panas coba minta gelas yang lebih besar.

"Anda akan mendapatkan minuman yang lebih besar dengan harga lebih kecil. Kebanyakan barista akan menjadi malas dan hanya mengisinya dengan banyak susu steamed," katanya.

2. Barista Cemberut

"Ketika mengatakan 'Sebenarnya, boleh saya pesan yang dingin?' namun ketika Anda sudah memesan minuman panas. Ini tidak nyaman dan barista mungkin sudah mulai membuat minuman sesuai dengan pesanan Anda sebelumnya."

Plihan rasa Starbucks
© 2016 money.id/Starbucks

3. Barista Wajib Isi Gelas Penuh

Meskipun Starbucks pernah mendapat gugatan karena tidak mengisi penuh minuman pelanggan, seorang barista meyakini bahwa bukanlah kebijakan perusahaan untuk menghemat pengeluaran.

"Saya selalu mengisi gelas saya sampai penuh seperti diperintahkan. Tapi kenyataannya mungkin Anda bertindak kasar kepada barista sehingga mereka tidak menyukainya. Jadi ramahlah terhadap mereka," tuturnya.

4. Bekerja Terasa Menyenangkan

Anda bahkan tidak perlu menjadi peminum kopi pagi untuk menikmati bekerja di Starbucks. Karena selain membuat kopi sangat menyenangkan, Anda juga bisa minum minuman tak terbatas secara gratis.

5. Starbucks Donasikan Makanan

Pernah bertanya-tanya apa yang terjadi pada semua kue yang tidak terjual pada hari itu?

Starbucks baru saja mengumumkan rencananya untuk menyumbang 100 persen dari semua sisa makanan untuk mereka yang lapar. Mantan karyawan ini menegaskan bahwa di tempatnya bekerja, mereka melakukan itu sepanjang waktu.

"Saya tahu banyak yang berpikir menyumbang makanan itu adalah bohong. Tetapi saya mengepak makanan sisa itu dan melihat kotak-kotak makanan itu dijemput oleh organisasi amal yang berbeda," ujarnya. (dwq)