1. HOME
  2. FINANCE
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Upaya Indonesia Hadapi Perdagangan Besar ASEAN

Perdagangan Bebas ASEAN secara langsung akan memengaruhi kualitas tenaga ahli di Indonesia.

By Rohimat Nurbaya 14 Januari 2016 07:05
Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri (Facebook/M. Hanif Dhakiri)

Money.id - Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai bergulir sejak awal Januari 2016. Kebijakan ini sebagai bentuk integritas ekonomi negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Dikutip dari naker.go.id, karena Indonesia bagian dari MEA itu tenaga kerja asing lebih muda bekerja di negeri ini, begitu pula sebaliknya pekerja Indonesia pun akan tersebar di beberapa negara ASEAN.

MEA dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat serta bisa menyaingi Tiongkok dan India untuk menarik investasi asing.

Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan penduduk di negara-negara ASEAN.

Masyarakat Ekonomi ASEAN tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya. MEA secara langsung akan memengaruhi kualitas tenaga ahli di Indonesia.

Persiapan Indonesia

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan, saat ini pemerintah telah melakukan sejumlah persiapan untuk meningkatkan kesiapan dan kompetensi pekerja lokal dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Kata dia, dalam pelaksanaan pasar tunggal ASEAN, kesiapan tenaga kerja jadi perhatian penting. Guna meningkatkan daya saing, kerja sama antara dunia usaha, pekerja, serta pemerintah harus terus dikompakkan.

"Kami sudah persiapkan kompetensi artinya harus optimis menyambut MEA. Keunggulan kita dengan negara lain cukup banyak. Kita mesti optimalkan," terangnya.

Hanif menambahkan, era MEA diyakini bisa jadi salah satu solusi mengurangi pengangguran. Selain sebagai lalu lintas tenaga kerja, MEA juga akan jadi lalu lintas barang dan jasa jadi lebih terbuka.

Dengan demikian arus investasi akan lebih mudah dan pemerintah telah membuat sejumlah terobosan untuk memberikan kemudahan pada investasi melalui paket-paket kebijakan ekonomi.

"Dengan semakin banyaknya investasi masuk, perluasan kesempatan kerja akan semakin besar," ujar dia.

Menurut dia, dengan banyaknya investasi masuk itu tentunya harus diiringi dengan percepatan peningkatan kompetensi. Masyarakat Indonesia harus melihat MEA sebagai peluang meningkatkan daya saing di berbagai bidang dan bisa memenangkan kompetisi di ajang MEA.

"Semoga dengan ikut serta dalam MEA, kita bisa menjadi salah satu tokoh utama di dalam percaturan pasar global mewakili ASEAN," jelasnya.

Upaya pemerintah

Pemerintah Indonesia telah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan kesiapan dan kompetensi pekerja lokal dalam menghadapi MEA.

Upaya tersebut antara lain menetapkan 85 standard kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) serta akreditasi 725 balai latihan kerja dan lembaga pelatihan kerja swasta (LPKS).

Pemerintah juga telah melakukan pelatihan wirausaha dan keterampilan kerja bagi 717.454 calon tenaga kerja dan melakukan sertifikasi terhadap 167 lembaga sertifikasi profesi (LSP) sebagai kesiapan menghadapi MEA.

Hal ini merupakan bagian penting dalam rangka menyiapkan angkatan kerja agar mampu memimpin persaingan di MEA. Dalam pelaksanaan pasar tunggal ASEAN kesiapan tenaga kerja jadi perhatian penting.

Kerjasama antara dunia usaha, pekerja, serta pemerintah harus dikompakkan untuk meningkatkan daya saing pekerja Indonesia.


Suka Artikel Ini? Klik Like

(rn/rn)

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section