1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

Uang Bisa Buat Orang Bahagia, Benarkah?

Jadi apakah uang membuat kita lebih bahagia? Bisa ya, bisa tidak. Tergantung apakah kita sudah bisa menutupi kebutuhan dasar kita.

By Dian Rosalina 10 Januari 2016 07:46
Ilustrasi Kebahagiaan Karena Uang

Money.id - Banyak orang berpikir bahwa kemiskinan mendatangkan sengsara. Maka bisa dibilang kekayaan akan membuat hidup menyenangkan. Tapi benarkah demikian? Para ahli psikologi sepertinya tidak yakin tentang hal itu.

Dilansir dari The Guardian, Minggu 10 Januari 2016, menurut penelitian yang dilakukan Guardian pada tahun 2015, uang merupakan sumber kecemasan bagi warga Inggris. Tapi apakah uang yang banyak akan benar-benar membuat seseorang bahagia? Ini adalah pertanyaan yang menarik sekaligus meragukan bagi para ahli psikologi.

Survei yang dilakukan terhadap 1.000 orang di Amerika pada tahun 2010, menyimpulkan bahwa uang tidak membuat kita lebih bahagia, tapi hanya sampai titik tertentu saja. Penelitian ini ditemuan oleh ahli psikologi Daniel Kahneman dan ekonom Angus Deaton dari Princeton University.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa awalnya kepuasan akan kesejahteraan meningkat jika gaji mencapai US$ 75,000 per tahun atau Rp 1 miliar. Namun setelah itu, peningkatan jumlah uang tidak berpengaruh lebih lanjut pada kebahagiaan seseorang.

Penelitian yang lebih baru yang diterbitkan oleh para peneliti di University of Michigan pada tahun 2013, menantang gagasan tentang efek positif dari melimpahnya uang yang dimiliki.

Setelah membandingkan tingkat kepuasan dan kebahagiaan hidup di negara kaya dan miskin, dan orang kaya dan miskin dalam suatu negara, Betsey Stevenson dan Justin Wolfers menyimpulkan, "Hubungan antara kesejahteraan dan pendapatan ... tidak pernah cukup ketika pendapatan naik. Jika ada titik kepuasan, kita belum mencapai semua itu."

Temuan ini tentu menyerang aktris Bo Derek yang pernah mengaku, Siapa pun yang mengatakan uang tidak bisa membeli kebahagiaan, mereka hanya tidak tahu ke mana harus pergi belanja. Beberapa berpendapat bahwa pengaruh uang, apa pun itu, hanya bisa minimal karena kebahagiaan individu berdasarkan pada kriteria yang sama sekali berbeda.

Menurut profesor psikologi Sonja Lyubomirsky, penulis The How of Happiness, sekitar 50% kebahagiaan secara alami telah terbawa sejak kita lahir. Dengan kata lain, beberapa orang secara alami lebih bahagia daripada yang lain.

Sebaliknya, masalah dalam kehidupan, yang akan mencakup tingkat pendapatan, hanya menyumbang 10 persen dari total kebahagiaan seseorang. Sementara sisanya yang 40 persen disebabkan oleh 'kegiatan yang disengaja', atau hal-hal yang dapat kita lakukan untuk membuat diri kita lebih bahagia.

Menjadi Dermawan

Uang benar-benar memainkan peranan dalam hal ini, namun dengan cara yang tidak diharapkan. Misalnya, menjadi orang dermawan bisa mendatangkan kebahagiaan. Michael Norton, dari Harvard Business School, berbicara tentang 'belanja untuk kepentingan sosial' dan ternyata hal itu terkait dengan kesejahteraan.

Dalam sebuah studi pada tahun 2008 dengan sesama peneliti Elizabeth Dunn dan Lara Aknin, Norton memberi uang senilai US$ 5 (Rp 69 ribu) atau US$ 20 (Rp 278 ribu) kepada 46 responden. Dia meminta responden untuk menghabiskan uang untuk diri mereka sendiri dan orang lain.

Ia juga mencatat tingkat kebahagiaan yang dilaporkan sebelum dan setelah mereka menjalankan tugas yang diberikan. Hasilnya, mereka yang membelanjakan uang untuk orang lain menunjukkan peningkatan kesejahteraan yang lebih besar daripada mereka yang telah menghabiskan uang untuk diri mereka sendiri.

Sementara itu, para peneliti di US National Institute of Health menunjukkan sifat dermawan berkaitan dengan aktivasi di bagian otak yang berhubungan dengan kesenangan. Karena menjadi dermawan memicu pelepasan endorfin atau 'hormon kebahagiaan'.

Jadi apakah uang membuat kita lebih bahagia? Bisa ya, bisa tidak. Tergantung apakah kita sudah bisa menutupi kebutuhan dasar kita.

Gaji yang meningkat dapat berdampak pada kesejahteraan kita, tetapi kita juga perlu mengingat efek positif dari sikap murah hati dan membangun hubungan dengan orang lain. Mungkin kita perlu mengurangi fokus hanya pada mencari uang sebanyak-banyaknya. Kita mungkin lebih fokus pada bagaimana kita menggunakannya.


Suka Artikel Ini? Klik Like

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section