Money.id - Harga emas untuk pertama kalinya menguat dalam lima hari terakhir. Investor mulai bereaksi terhadap serangan teror Paris yang membuat emas menjadi alat investasi safe heaven.

Namun para analis memprediksi kenaikan harga komoditas emas kali ini hanya jangka pendek. Isu kenaikan suku bunga The Federal Reserves masih akan menentukan harga logam mulia ini.

Data Bloomberg, Senin, 16 November 2015, menunjukan harga komoditas emas di Singapura naik 0,9 persen menjadi US$1.093,74 per ounce. Hingga perdagangan pukul 10.09 waktu Singapura, emas sudah bertahan di level US$ 1.092,44 per ounce.

Pekan lalu, harga emas tenggelam 0,5 persen ke level US$ 1.074,25 atau terendah sejak Februari 2010.

"Ini adalah reaksi spontan untuk peristiwa tragis selama akhir pekan," Victor Thianpiriya, analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd yang berbasis di Singapura kepada Bloomberg. "Pada akhirnya, saya tidak berpikir keuntungan ini akan dipertahankan."

Dari dalam negeri, UBPP Logam Mulia PT Antam Tbk mematok harga emas stagnan di level Rp 549 ribu untuk ukuran emas 1 gram.

Sementara harga beli kembali (buyback), UBPP Antam mematok harga RP 472 ribu per gram.

Seluruh emas beragam ukuran hingga perdagangan pukul 8.37 WIB masih tersedia. Dengan ukuran terberat 500 gram dijual di harga Rp 254,8 juta. (ita)