1. HOME
  2. FINANCE
TIPS KEUANGAN

Tak Mau Merepotkan Orang Tua, Ini Tips Keuangan Pengantin Baru

Pengantin baru masih awam mengelola rumah tangga, termasuk keuangan.

By Abdul Kharis 4 Februari 2016 08:03
Ilustrasi pengantin/Pixabay

Money.id - Awal pernikahan merupakan masa-masa indah membangun keluarga. Banyak mimpi dan harapan yang ingin diwujudkan. Punya anak, rumah dan mobil adalah impian.

Namun, pengantin baru masih awam mengelola rumah tangga, termasuk keuangan.Tak jarang dari mereka yang masih mengandalkan orang tua, seperti masih minta uang bulanan.

Perencana keuangan Andy Nugroho mengatakan jika pengantin baru tidak mau merepotkan orang tua, maka mereka harus belajar hidup mandiri. Mereka harus memiliki income sendiri.

"Selain itu, pengantin baru harus menegaskan bahwa mereka mau hidup mandiri tanpa menyusahkan orang tua, sehingga orang tua mengerti," kata Andy kepada Money.id, Rabu 3 Februari 2016.

Sementara itu, orang tua juga harus memiliki keinginan untuk memandirikan anak. Misalnya, kata dia, pengantin baru memiliki orang tua kaya raya serta mempunyai banyak perusahaan, dan salah satunya diberikan untuk anaknya. Maka pengantin baru harus mengelola usaha tersebut tanpa bantuan orang tua.

"Orang tua jangan ikut campur saat sang anak mengelola perusahaan, cukup memberi tahu agar tidak terjadi kerugian. Orang tua harus terbuka untuk mendidik anaknya bukan memanjakan serta ikut campur urusan anak," ucap Andy.

Selain itu, para pengantin baru disarankan tinggal terpisah dari orang tua. Alangkah baiknya jika mereka hidup sendiri. Kalau belum punya rumah, mengontrak dahulu bisa dilakukan.

"Saat mengontrak rumah, sisihkan pendapatan untuk ditabung untuk membeli rumah," tutur Andi. Terpisah dari orang tua akan muncul kesadaran untuk mandiri.

Kata Andy, yang penting dilakukan oleh pengantin baru adalah mengelola keuangan dengan baik, salah satunya menabung.

Harus saling menjaga dan mengatur keuangan untuk tujuan bersama. Misalnya membangun rumah atau untuk biaya persalinan buah hati pertama mereka.

"Kalau misalnya sang istri sudah hamil, maka harus mempersiapkan kebutuhan si bayi sejak dini. Hal itu dapat dicicil bersama, mengumpulkan uang untuk biaya persalinan atau membeli baju untuk sang bayi," ujar Andi.

Adapun pengelolaan keuangaan harus ada keterbukaan informasi, misalnya sang suami yang harus menyisihkan gajinya untuk kuliah adiknya.

Pengantin baru harus mempunyai keinginan untuk mencapai tujuan bersama dan gotong royong untuk mewujudkannya.

Andi mengungkapkan, pengantin baru biasanya masih serba kekurangan dalam hal keuangan, karena mereka masih kaget menjalani hidup baru.

Kalau pemasukan keuangan pengantin baru selalu tidak cukup, maka mereka harus melakukan usaha lebih seperti investasi, membuka warung di rumah. "Bahkan teman saya ada yang menjadi pengendara ojek online."

"Kalau investasi yang bagus untuk pengantin baru itu reksa dana dan deposito. Reksa dana untuk investasi jangka panjang, sedangkan deposito untuk investasi jangka pendek," ujar Andi.

Hal itu juga untuk menjaga stabilitas keuangan rumah tangga, sehingga orang tua tidak lagi direpotkan oleh masalah keuangan. (poy)

(da/ak)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section