1. HOME
  2. FINANCE
TIPS KERJA

Survei: Diberi Jatah Cuti Sebulan Bikin Karyawan Makin Produktif

Namun sayang, mayoritas perusahaan di Indonesia masih enggan untuk memberikan periode cuti lebih dari 14 hari kerja.

By Adhi 7 Juni 2016 07:10
Ilustrasi kalender (pixabay.com)

Money.id - Hasil survei yang dilakukan JobStreet.com Indonesia pada periode Mei–Juni 2016 menyatakan bahwa mengambil cuti di kisaran angka 29 hari (+/- 1 bulan) dipercaya mampu memberi dampak positif bagi karyawan. Hal tersebut diungkapkan oleh 76% responden dari total 4.200 responden yang mengikuti survei.

Namun sayang, mayoritas perusahaan di Indonesia masih enggan untuk memberikan periode cuti hingga mencapai 29 hari karena diyakini dapat menurunkan produktifitas perusahaan. Rata-rata perusahaan di tanah air hanya memberi jatah cuti 12-14 hari kerja kepada karyawannya.

Untuk mengetahui dampak positif dari cuti, berikut paparan hasil studi JobStreet.com Indonesia:

Motivasi untuk Bersama Keluarga

Kinerja yang cemerlang di tempat bekerja tidak akan tercipta tanpa adanya passion terhadap pekerjaan. Hal ini terungkap dari 40% responden yang menyatakan bahwa kualitas hubungan dengan keluarga menjadi motivasi utama untuk mendapatkan hak cuti dari pekerjaan.

Bagi para responden, passion serta motivasi dalam bekerja tercipta dengan adanya dampak terhadap lingkungan, pengalaman baru, serta memberikan arti hidup yang lebih bermakna.

Responden yang berkecimpung di industri marketing, manufaktur, akuntasi, serta konstruksi menjadi kelompok yang menyatakan pentingnya untuk termotivasi untuk kerja keras dalam bekerja agar hasil yang diciptakan pun memuaskan.

Pekerjaan yang dilakukan menuntut mereka untuk banyak berpergian. Hal tersebut menjadi kontributor utama stres yang seringkali berpengaruh pada kualitas bekerja seperti yang dinyatakan oleh 31% responden.

Dengan begitu, cuti bersama keluarga menjadi pilihan bagi mereka untuk menebus kesibukan dari pekerjaan. Efek yang diberikan ialah kemampuan untuk merehatkan pikiran dan mengumpulkan fokus saat akan kembali bekerja.

Refleksi Diri

Saat cuti juga dimanfaatkan sebagai waktu untuk melakukan refleksi terhadap hidup. Sebanyak 500 responden menyatakan bahwa mereka akan pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Bagi 80% responden, hal ini mampu menghilangkan stres dan 20% responden menjadi alternatif untuk memperbaiki kesehatan.

Tempat destinasi yang dipilih oleh para responden tentunya bermacam – macam. Pantai menjadi pilihan utama, lalu gunung dan tur kuliner di kota yang belum pernah dikunjungi menjadi alternatif.

Akan tetapi, aktifitas ini dinilai kurang memberi dampak yang signifikan terhadap kinerja kerja. Para responden menyatakan bahwa refleksi diri sulit dilakukan saat dilakukan dengan melakukan perjalanan, karena mereka terlena dengan hal – hal baru yang ditawarkan dari tempat tersebut. Alhasil, mereka akan merasa lelah dan kurang siap untuk kembali beraktifitas.

Mengendalikan Stres

Di sisi lain, sebanyak 400 responden merasakan dampak yang signifikan dari ketidaksesuaiannya pekerjaan dengan passion yang mengakibatkan sering marah, tidak percaya diri, menjadi pribadi yang tertutup dan enggan untuk mengekspresikan idenya. Hal ini biasanya terjadi pada 38% responden yang bertugas sebagai administrasi yang mewajibkan dirinya untuk melakukan tugasnya secara repetitif. 

Baca juga:

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section