1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

Sanksi Nuklir Dicabut, Iran Beli 118 Pesawat Airbus

Iran telah sepakat untuk membeli 118 pesawat baru dari Airbus, termasuk 12 superjumbo A380.

By Dian Rosalina 6 Februari 2016 16:52
Pesawat Iran Air (money.cnn.com)

Money.id - Setelah sanksi mengenai nuklir Iran dicabut, negara tersebut akhirnya mencapai kesepakatan dengan negara Barat. Presiden Iran, Hassan Rouhani pekan lalu terbang ke Roma dan Paris untuk menghadiri penandatanganan kesepakatan bernilai miliaran dolar Amerika Serikat.

Dilansir dari Money CNN, di Paris, Iran telah sepakat untuk membeli 118 pesawat baru dari Airbus, termasuk 12 superjumbo A380. Perjanjian tersebut juga mencakup pelatihan pilot dan pemeliharaan, serta dukungan terhadap maskapai Iran Air yang kembali mengangkasa di langit internasional.

"Pengumuman hari ini adalah awal dari pembangunan kembali sektor penerbangan sipil kami di dunia internasional, dan bersama dengan mitra seperti Airbus, kami akan memastikan standar tertinggi dunia," kata CEO Air Iran Farhad Parvaresh dalam sebuah pernyataan.

Tidak hanya itu, kesepakatan lain yang ditandatangani Iran di Paris adalah pembelian minyak mentah Iran oleh perusahaan minyak Perancis, Total. Perusahaan minyak raksasa Perancis itu juga akan mempelajari industri minyak Iran sebagai langkah 'untuk mengkaji potensi pengembangan industri minyak'.

"Saat ini Iran sedang menjajaki berbagai kerjasama internasional di bidang energi, minyak, gas, pertanian, teknologi modern, industri otomotif, pertambangan, telekomunikasi, modernisasi armada udara dan kereta api, dan kerja sama pariwisata," kata Rouhani di depan pengusaha Perancis, dikutip kantor berita Iran IRNA.

Pabrik mobil terkenal Perancis, Peugeot Citroen, menyatakan juga tertarik bekerja sama dengan perusahaan otomotif Iran Khodro senilai US$ 436 juta atau sekitar Rp5,9 triliun dalam lima tahun ke depan. Peugeot mengharapkan mobil dengan model terbaru sudah masuk pabrik perakitan di Teheran pada paruh kedua 2017.

Mereka pun memperkirakan pasar Iran untuk kendaraan baru akan mencapai 2 juta unit per tahun pada 2022, naik dari 1,6 juta pada tahun 2011, periode ketika sanksi berat dijatuhkan pada Iran.

Berbagai Sektor Lain yang Diuntungkan

Kemudian, salah satu perusahaan Iran lainnya yang diuntungkan dengan pencabutan sanksi ini adalah Radiator Iran. Presiden Radiator, Alireza Kamizi, mengatakan dengan biaya produksi yang lebih rendah akan menarik investor dari Barat.

"Tujuan kami adalah untuk bersaing secara global dan menjual produk radiator kami ke produsen mobil terbaik di Eropa dan bersaing dengan produsen radiator yang ada," kata Kamizi.

Senin pekan lalu, Presiden Rouhani tiba di Italia pada setelah melakukan beberapa kesepakatan. Kontraktor industri minyak dan gas Italia Saipem telah menandatangani nota kesepakatan yang meliputi kerjasama di bidang pembenahan dan peningkatan kilang minyak Pars Shiraz dan Tabriz di Iran.

Perusahaan Italia lainnya, Danieli, mengatakan juga telah menandatangani perjanjian senilai US$ 6 miliar atau sekitar Rp 81 triliun untuk memasok peralatan dan mesin-mesin berat ke Iran. Rouhani menulis tweet bahwa Perdana Menteri Italia Matteo Renzi akan melakukan perjalanan ke Iran dalam beberapa bulan mendatang 'untuk meningkatkan hubungan ekonomi'.

Perusahaan besar lainnya yang tertarik berbisnis kembali dengan Iran adalah British Airways. Perusahaan penerbangan asal Inggris ini menyatakan bersedia kembali terbang ke Teheran.

Sementara Air France Perancis dan KLM Belanda diperkirakan juga akan menyusul langkah British Airways. Kini Iran juga sedang mempertimbangkan untuk kembali terbang ke Amerika Serikat yang sebelumnya terputus sejak terjadi Revolusi Islam pada tahun 1979.

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section