1. HOME
    2. FINANCE
MONEY TUESDAY

Saharjo, Surga Mebel Bekas di Ibu Kota Jakarta

By Rohimat Nurbaya 1 Maret 2016 19:35
Pada Momen Tertentu Terjadi Lonjakan Pembeli

Lonjakan pembeli

Ida mengaku, ketika momen tertentu permintaan konsumen bisa melebihi itu, bahkan bisa bekali-kali lipat. Salah satunya ketika ada tahun ajaran baru dan musim ketika banyak resepsi pernikahan.

"Kalau tahun ajaran baru, beberapa universitas swasta datang ke sini, terus tempat bimbingan belajar juga," imbuhnya.

Menurut Ida salah satu universitas di Jakarta yang menjadi langganan Toko Sinar Baru Mulya adalah Universitas Bung Karno (UBK), Menteng, Jakarta Pusat. Selain itu ada juga beberapa universitas negeri yang datang ke sana.

"Tapi kalau universitas negeri paling cuma service atau tukar tambah, jarang beli banyak," terangnya.

Toko Mebel Bekas di Jalan Saharjo (Rohimat Nurbaya/Money.id)

 

Selain beberapa universitas dan tempat bimbingan belajar, instansi pemerintahan juga kadang ada yang datang ke sana. Namun, menurutnya instansi pemerintahan, pesanannya jarang banyak. Justru kantor swasta dianggap lebih menguntungkan.

"Kalau dari pemerintahan paling, kantor wali kota, kecamatan, kelurahan, itu juga paling banyak 10 unit kursi, atau dua meja saja," kata Ida.

Ida menghaku, apabila sedang ramai pembeli, penghasilan per hari toko Sinar Baru Mulya bisa mencapai Rp50 juta, bahkan pernah satu hari mencapai omzet Rp250 juta. "Kalau omzet Rp2 juta-Rp3 juta per hari itu sangat sepi," imbuhnya. 

Sumber barang

Ida menjelaskan, barang-barang dijual di pasar mebel bekas itu rata-rata dari hasil lelang kantor atau orang yang sengaja menjual ke sana.

"Namun ada juga beberapa barang baru, sengaja kami beli dari pabriknya langsung," jelas Ida.

Dia menambahkan, orang yang menjual barang ke tempatnya bekerja tidak hanya dari Jakarta, bahkan ada beberapa perkantoran dan rumah makan yang ada di luar kota seperti Bogor dan Bandung sengaja menjual mebel bekas ke sana.

Toko Mebel Bekas di Jalan Saharjo (Rohimat Nurbaya/Money.id)

 

"Biasanya mereka ke sini dulu, terus kami lihat barangnya setelah nego harganya sepakat, baru diangkut ke sini dan diservice lagi," ucapnya. 

Menurut dia, selain membuka toko di kawasan Jalan Saharjo, rata-rata pedagang di sana memiliki gudang untuk service mebel bekas. Namun untuk beberapa toko kecil, ada juga yang melakukan servis mebel bekas itu langsung di toko.

"Kalau kami punya gudang sendiri untuk service, terus pekerjanya juga beda sendiri, ada yang bantu jualan ada juga yang khusus service," terangnya.

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section