1. HOME
  2. FINANCE
BISNIS TRANSPORTASI

Ramai-ramai Terpincut Bisnis Ojek

Penyedia sarana transportasi tersebut menawarkan berbagai kemudahan dan ongkos yang relatif murah.

By Rohimat Nurbaya 26 September 2015 07:06

Money.id - Bisnis ojek atau transportasi menggunakan sepeda motor menjamur di ibu kota. Kemacetan Jakarta dan untung menggiurkan jadi alasan gurihnya bisnis ini. 

Saat ini, driver ojek online telah wara-wiri di jalan-jalan ibu kota, seperti Go-Jek dan GrabBike. Setelah itu, muncul Jeger Taksi dan Blu-Jek.

Penyedia sarana transportasi tersebut menawarkan berbagai kemudahan, rasa aman, tapi dengan harga murah meriah. Misalnya, Go-Jek yang sempat menawarkan tarif promo sebesar Rp10 ribu hingga Rp15 ribu ke mana saja untuk maksimal 25 kilometer (km).

Kemudian GrabBike menawarkan harga yang lebih murah lagi yakni Rp5 ribu ke mana saja untuk 25 km. Tetapi apabila lebih dari itu akan dikenakan kembali tarif tambahan. Hal tersebut jauh lebih murah dibandingkan menggunakan ojek konvensional yang kerap memasang tarif tinggi.

Kedua layanan ojek modern ini menggunakan media smartphone atau ponsel pintar untuk melayani para pelanggannya. Apabila ada penumpang yang akan memanggil pengendara Go-Jek atau GrabBike cukup memesan melalui aplikasi yang bisa diunduh di smartphone berbasi android.

Tidak mau kalah, ada juga yang namanya Blu-Jek. Guna mengalahkan Go-Jek dan GrabBike, mereka mengklaim sudah merekrut 3.000 pengendara untuk menjalankan bisnis transportas tersebut. Blu-Jek ini menggunakan sistem hitungan per kilometer untuk menentukan tarif kepada penumpangnya.

Selain itu ada juga Jeger Taksi atau ojek motor berargo. Tapi layanan ojek modern ini agak berbeda dengan yang lain.Tarif yang harus dibayar oleh penumpang ditentukan oleh argo yang dipasang di sepeda motor tersebut. Kasarnya tidak jauh berbeda dengan taksi pada umumnya, hanya saja ini menggunakan sepeda motor.

Untuk mendaftar jadi pengendara Jeger Taksi, calon pengojek harus menghubungi 1500-107. Layanan ojek menggunakan argo sendiri sebenarnya bukan yang pertama. Sebelumnya pernah ada juga di Yogyakarta dengan nama O’jack. Pada 2010 usaha ojek ini mendapatkan pengakuan dari MURI sebagai “Taxi Motor Pertama yang Dilengkapi Argometer”.

Menggiurkan

Memang, bisnis transportasi dengan menggunakan sepeda motor tersebut menjadi sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama di kota besar seperti Jakarta. Alasanya sangat klasik, yakni untuk mempercepat waktu tempuh dan menghindari macet.

Banyaknya pengguna alat transportasi roda dua tersebut berimbas pada keuntungan besar yang diraup oleh para pebisnis layanan ojek ini. Para pengendara ojek modern disebut-sebut bisa mengantongi uang Rp4 juta hingga Rp6 juta per bulan. Bahkan, apabila rela bekerja nonstop bisa mencapai Rp15 juta per bulan.

Lain lagi cerita Go-Jek. Sistem keuntungan yang digunakan adalah persentase. Dari uang yang didapat 80 persen untuk pengendara dan 20 persen untuk perusahan. Dengan sistem tersebut membuat orang berbondong-bondong ingin beralih profesi menjadi pengendara ojek.

Memang, ada yang berniat secara penuh menekuni profesi tersebut dan ada juga yang hanya sekadar untuk mencari uang tambahan saja dan mengisi kekosongan waktu. (ita)

(rn/rn)

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section