1. HOME
  2. FINANCE
MONEY TUESDAY

Polytron, Raksasa Elektronik Lokal Terjang Persaingan Global

Polytron adalah anak perusahaan dari produsen rokok kenamaan PT Djarum Kudus.

By Adhi 12 April 2016 18:34
Polytron (polytron.co.id)

Money.id - Bila berbicara industri perangkat elektronik, pastinya pikiran kita akan mengarah pada merek-merek luar negeri asal Jepang, China, ataupun Korea Selatan.

Namun begitu, faktanya ada perusahaan elektronik nasional yang juga memiliki skala cukup besar. Bahkan, eksistensinya di pasar dalam negeri tak kalah saing dengan brand luar negeri. Ya, perusahaan tersebut adalah Polytron.

Polytron didirikan 16 Mei 1975 di Kudus, Jawa Tengah, dengan nama PT Indonesian Electronic & Engineering. Kemudian 18 September 1976 berubah nama menjadi PT Hartono Istana Electronic, lalu merger dan menjadi PT Hartono Istana Teknologi.

Melihat nama 'Hartono' di sana, sudah barang pasti Polytron adalah anak perusahaan dari produsen rokok kenamaan PT Djarum Kudus.

Didirikan oleh Robert Budi Hartono, Polytron memiliki dua pabrik masing-masing di Kudus seluas 70.000 m2 dan di Sayung, Semarang 130.000 m2 (merupakan pabrik lemari es terbesar di Jawa Tengah) dengan karyawan lebih dari 6.000 orang, 11 kantor perwakilan, 5 authorized dealer, 50 service centre yang meliputi seluruh Indonesia.

Awalnya, perusahaan ini menghasilkan berbagai macam perlengkapan elektronik seperti televisi, radio, kulkas, AC, dan masih banyak lagi. Namun kini, Polytron pun berkecimpung di pasar ponsel pintar (smartphone) dan gadget lainnya.

Dalam perjalanannya, Polytron terus berkembang pesat sampai akhirnya memutuskan untuk berekspansi ke luar negeri.

Santo Kadarusman, Public Relations & Marketing Event Manager, mengatakan bahwa sampai saat ini sudah ada 32 negara yang berhasil dimasuki produk Polytron. Kebanyakan produk yang diekspor adalah audio, video dan home appliances.

"Saat ini kami telah berada di 32 negara. Namun negara yang repeat order adalah India, Pakistan, Srilangka, Republik Dominika, Thaliand, Fhilipina, Vietnam, Myanmar, Bahrain, dan UEA," kata Santo seperti dikutip dari laman Marketing.co.id.

Santo mengakui produk dari ketiga pabrik yang dimiliki Polytron saat ini sebanyak 95 persen sudah diserap pasar domestik, sisanya adalah pasar ekspor. Namun ada pengecualian, jika keadaannya seperti sekarang (dolar naik) maka kapasitas ekspornya akan dinaikkan menjadi 10 persen.

Untuk memasarkan dan meningkatkan penjualannya di luar negeri, Polytron memanfaatkan website, media sosial dan database email pelanggan dari seluruh dunia. Selain itu, Polytron juga aktif mengikuti pameran tahunan yang ada di Las Vegas (Amerika), Dubai, Berlin dan Canton Fair (Tiongkok). (poy)

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section