1. HOME
  2. FINANCE
HARGA BBM

Naik Turun Harga BBM Bersubsidi DuaTahun Terakhir

Baru satu bulan Jokowi-JK memimpin, harga BBM bersubsidi lansung naik 31 persen untuk Premium dan Solar 36 persen.

By Rohimat Nurbaya 23 Desember 2015 15:31
Ilustrasi SPBU (Money.id/Dwi Narwoko)

Money.id - Rencananya pemerintah akan mengumumkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Rabu 23 Desember 2015. Harga baru itu akan berlaku per Januari 2016.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja, mengatakan Turunnya harga BBM bersubdisi ini menyusul turunnya harga minyak dunia.

Per Januari 2016, harga Solar bersubsidi bisa turun lebih dari Rp500 per liter dari harga saat ini Minyak Solar Subsidi tetap Rp6.900 per liter.

Kemudian BBM jenis Premium akan turun pada kisaran Rp200 sampai Rp300 per liter dari harga saat ini Rp7.400 per liter.

Perubahan harga BBM bersubsidi ini merupakan ketujuh kalinya dalam pemerintahan Jokowi - JK, selama memimpin sejak 20 Oktober 2014.

Dua tahun terakhir

Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat terjadi lonjakan harga BBM bersubsidi cukup tinggi yakni 44 persen untuk Premium dan Solar. Tepatnya pada 22 Juni 2013.

Saat itu Premium naik dari Rp4.500 per liter jadi Rp6.500 per liter, sedangkan Solar bersubsidi dari Rp5.500 per liter jadi Rp7.500 per liter.

Kemudian saat pemerintah berganti ke Jokowi - JK, lonjakan harga BBM kembali terjadi. Baru satu bulan mereka memimpin harga BBM bersubsidi lansung naik 31 persen untuk Premium dan Solar 36 persen, tepatnya pada 18 November 2014.

Saat itu harga Premium dari Rp6.500 naik jadi Rp8.500. Kemudian Solar dari Rp5.500 per liter jadi Rp7.500 perliter.

Kebijakan tersebut menuai protes, masyarakat menganggap bertentangan dengan janji Jokowi - JK saat kampanye yang ingin meningkatkan ekonomi rakyat.

Dua bulan kemudian, tepatnya pada 1 Januari 2015 pemerintahan Jokowi - JK kembali membuat kebijakan baru soal BBM bersubsidi ini, harganya diturunkan sebanyak 11, 8 persen untuk Premium dan Solar 3,4 persen.

Saat itu harga BBM bersubsidi diturunkan dari Rp8.500 per liter jadi Rp7.600 per liter, kemudian Solar diturunkan dari Rp7.500 per liter jadi Rp7.250 per liter.

Lalu hanya berselang 18 hari, tepatnya pada 19 Januari 2015 pemerintahan Jokowi - JK kembali menurunkan harga BBM bersubsidi.

Premium yang tadinya Rp7.600 per liter jadi Rp6.700 per liter. Kemudian untuk Solar turun dari Rp7.250 per liter jadi Rp6.400.

Pada 1 Maret 2015, harga BBM bersubsidi kembali berubah, tapi hanya Premium saja. Saat itu harganya naik Rp100 per liter dari harga Rp6.700 per liter jadi Rp6.800 per liter. Sedangkan Solar tetap pada angka Rp6.400.

Pada 28 Maret 2015, pemerintahan Jokowi-JK kembali mengubah kebijakan soal BBM bersubsidi ini.

Saat itu harga Premium naik dari Rp 6.800 per liter jadi Rp7.400 per liter. Sedangkan Solar dari Rp6.400 per liter jadi Rp6.900 per liter.

Pada 7 Oktober 2015, pemerintahan Jokowi - JK mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III yang diumumkan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution. 

Isi salah satu kebijakan tersebut adalah menurunkan harga Solar bersubsidi dari Rp6.900 jadi Rp6.700.


Suka Artikel Ini? Klik Like

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section