1. HOME
    2. FINANCE
FOOD

Kiat Sukses Bisnis di Luar Negeri ala Warung Padang London

Di London, masakan Indonesia belum setenar masakan India atau China, yang sudah lebih dulu populer sejak tahun 1980-an.

By Ita Malau 4 Oktober 2016 13:03
Warung Padang di London (Facebook)

Money.id - Famous by reputation. Prinsip inilah yang selalu dipegang Firdaus Bustamam (42) dalam membangun bisnis kulinernya di London, Inggris. Dengan memakai nama Indonesia, Warung Padang, Firdaus ingin mengenalkan masakan Tanah Air untuk lidah orang bule.

"Di sini, masakan Indonesia itu belum setenar masakan India atau China," kata Firdaus saat berbincang-bincang dengan Money.id, beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, dia sadar betul jalan terjal di depan mata saat memutuskan untuk membuka Warung Padang.

Dia menjelaskan bahwa masakan China, India, dan Thailand sudah ada di Inggris sejak 1980-an. Kini, para pemain di bisnis kuliner ketiga negara tersebut tinggal menikmati hasil.

"Nah, saya dengan masakan Indonesia itu kayak mereka di tahun 1980-an. Ya, tunggu 20 tahun lagi lah supaya masakan Indonesia setenar masakan China dan Thailand. Saat itu, mungkin saya sudah pegang tongkat," kata dia sambil tertawa.

Jika ingin lebih mudah, imbuhnya, pebisnis makanan Indonesia bisa melirik Belanda. "Di sana, masakan kita sudah terkenal karena banyak juga orang Indonesia."

Firdaus, pemilik Warung Padang di London
© 2016 otonomi.co.id/Money.id/Ita Malau

 

Firdaus punya alasan pribadi mengapa malah memilih bisnis yang relatif sulit itu. "Saya dulu punya toko China. Tahun 2011, saya berubah pikiran dan ingin memperkenalkan masakan Padang di sini," kata dia.

Jika mau enak, Firdaus sebetulnya tidak perlu susah-susah memulai bisnis kuliner yang belum dikenal orang lokal. "Tapi, saya merupakan salah satu dari jutaan manusia Indonesia yang tinggal di sini (London). Kalau tidak melakukan sesuatu (untuk Indonesia) itu rasanya tidak enak. Tapi, Indonesia itu terlalu besar untuk dikenalkan. Jadi, saya memilih jalur masakan dan fokus pada kuliner padang," jelas Firdaus. Meski menggunakan brand masakan Padang, Firdaus mencoba mengenalkan masakan Indonesia lainnya, seperti ayam penyet dan gado-gado.

Bagaimana memasarkan dan mengiklankan? "Rata-rata, konsumen saya datang karena iklan dari mulut ke mulut," jelas Firdaus. Artinya, Warung Padang harus benar-benar menjaga kualitas produk dan menjaga autentikasi rasa dari setiap masakan. Sebab, salah satu tantangan membuat masakan di Inggris adalah mencari bumbu-bumbunya.

"Beberapa bumbu sih masih bisa kita cari di sini, seperti cabai, jahe, ketumbar, dan lain-lain. Tapi, bumbu seperti daun salam dan daun kunyit kami harus bawa dari Indonesia," imbuhnya. Dua bumbu terakhir, kata dia, tak bisa digantikan oleh apapun.

Kerja keras itu tidak sia-sia. Kini banyak konsumen Warung Padang yang datang jauh-jauh dari luar London. "Iklannya dari mulut ke mulut. Saya dikasih tahu salah satu customer, orang Indonesia. Don't worry, you will be famous by reputation. Itu yang paling penting."

Ucapan Firdaus bukan hanya isapan jempol semata. Saat Money.id bertandang ke Warung Padang, staf sempat menolak beberapa orang yang ingin makan karena keterbatasan tempat. Untungnya, beberapa calon konsumen itu kembali lagi tepat saat Money.id selesai menyantap hidangan.

"Tadi terpaksa kami tolak mereka (konsumen) karena sudah ada yang booking tempat. Kalau kami tidak menyisakan tempat untuk yang booking itu, reputasi kami bisa rusak. Di sini cukup ketat untuk urusan booking," jelas Firdaus.

Selain itu, Warung Padang pun 'bermain' di media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Blogger. Sejauh ini, imbuh Firdaus, sudah empat blogger terkenal yang menulis mengenai warung nasinya.

Selain menjaga reputasi, apa lagi kiat untuk memulai bisnis kuliner di Inggris?

Baca di halaman berikutnya >>>

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section