Pemangkasan outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 menjadi 5,1 persen turut mendukung pelemahan rupiah.
By Rohimat Nurbaya 16 Maret 2016 10:49Money.id - Nilai tukar rupiah terdahap dolar Amerika Serikat dibuka menguat pada perdagangan, Rabu 16 Maret 2016. Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah melemah 13 poin ke level Rp13.177.
Pada perdagangan kemarin rupiah ditutup melemah 93 poin ke level Rp13.164 per dolar AS, padahal pada awal pekan ini rupiah sempat menembus kisaran Rp12.900.
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan harapan laju Rupiah menuju level resisten di Rp 13.000 an per USD tidak terwujud. Rupiah berbalik melemah karena terlibas oleh penguatan laju dollar AS.
"Laju USD kembali mengalami kenaikan di tengah penantian pelaku pasar terhadap langkah selanjutnya dari ECB sehingga membuat laju Euro sedikit tertekan," ucap Reza.
Reza menuturkan, pelaku pasar di perdagangan valuta asing terlihat melakukan aksi profit taking sama seperti di pasar ekuitas dimana keadaan seperti ini kembali dijadikan momentum oleh para investor.
Kata dia, meski dirilisnya Neraca Perdagangan Indonesia yang surplus bahkan di atas ekspektasi konsensus namun, data ekonomi tersebut belum mampu untuk menahan pelemahan Rupiah.
Beberapa hari lalu penguatan Rupiah mencapai terkuat sejak Juli 2015. Namun, pemangkasan outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 menjadi 5,1 persen oleh Bank Indonesia turut mendukung pelemahan Rupiah.
"Akibatnya kini rupiah berbalik melemah setelah menguat dalam beberapa hari terakhir," jelas Reza.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus