Money.id - Banyak sekali orang dari daerah mengadu nasib di ibukota, memisahkan diri dari keluarga serta harus mengatur keuangannya sendiri. Begitulah yang terjadi kepada Armand, pria asal Pasundan yang memilih untuk kos dan bekerja di Jakarta, jauh dari kampung halaman tercinta.

Armand, pria asal Sukabumi yang pada tahun lalu baru lulus universitas membagikan pengalamannya hidup sendiri di Jakarta kepada money.id, Rabu, 11 Mei 2016.

Dia mengatakan, intinya harus berhemat dan mengurangi pengeluaran kalau ingin memiliki tabungan. Oleh sebab itu, Armand juga menabung Rp500 ribu per bulan untuk menyiapkan masa depan.

"Saya kerja sendiri di Jakarta, kantor saya berada di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Sedangkan, saya kos di daerah Margonda, Depok, setiap hari ke kantor saya naik kereta api," ucap Armand dengan tenang.

Dia menuturkan, kos di daerah Depok karena murah hanya Rp400 ribu setiap bulannya. Gaji Rp3.250.000, tidak cukup jika harus membayar kos di daerah Tebet yang mencapai angka Rp1 jutaan.

"Untuk biaya hidup berupa transpor dan makan, saya menargetkan Rp200 ribu untuk lima hari yaitu Senin-Jumat. Pada akhir pekan pengeluaran akan meningkat tajam, karena saya suka berjalan-jalan dan bisa menghabiskan Rp200 ribu," tuturnya.

Armand memperkirakan dalam 1 bulan, dia bisa memakai uang sebanyak Rp1,6 juta hanya untuk biaya hidup. Maka total yang dipakai untuk membayar kos, tabungan dan biaya hidup sebesar Rp2,5 juta.

"Setelah menabung, membayar uang kos dan biaya hidup, uang masih akan tersisa Rp750 ribu. Saya masih bisa mengirimi orang tua saya di kampung sejumlah Rp250 ribu setiap bulannya," ucap dia.

Jadi uang yang tersisa hanya tinggal Rp500 ribu untuk keperluan mendadak setiap harinya. "Sisa uang Rp500 ribu tersebut dapat ditabung kembali atau bisa dibuat untuk berinvestasi," tutupnya.

Untuk para anak kos, jadi kalau ingin memiliki tabungan yang banyak harus belajar yang namanya berhemat dan mengurangi pengeluaran.