Money.id - Transaksi non-tunai kini semakin digemari oleh masyarakat. Tidak hanya masyarakat di kota-kota besar, masyarakat di daerah pun juga memakai fitur ini untuk menunjang keperluan mereka.

Masyarakat kelas menengah atas lebih sering melakukan transaksi non-tunai, dengan menggunakan kartu dan meninggalkan kebiasaan konvensional membawa uang tunai di dompet. Jenis kartu yang paling sering dipakai adalah kartu debit ataupun kartu kredit.

Masih banyak yang menduga bahwa kartu kredit dan kartu debit merupakan jenis kartu yang sama, padahal berbeda. Masing-masing jenis kartu tersebut pada dasarnya memiliki fungsi yang sama, yaitu memudahkan transaksi bagi pengguna tanpa perlu membawa uang tunai.

Jadi apa perbedaan kedua kartu non-tunai tersebut?

Kartu Debit merupakan sebuah layanan transaksi yang diterbitkan oleh bank. Kartu debit biasanya digunakan untuk bertransaksi di ATM.

Bedanya, kartu debit dapat digunakan jika nasabah memiliki saldo atau uang di dalam tabungan rekeningnya. Sebab, nantinya transaksi akan langsung memotong saldo yang ada.

Biasanya nasabahan yang membuka rekening tabungan bank akan diberikan fasilitas kartu debit atau ATM ini untuk memudahkan mengambil uang. Secara fisik memang sama, tetapi kartu debit digunakan untuk pembayaran kontan.

Sementara itu, kartu kredit bisa dibilang adalah kartu berutang, karena tanpa memiliki dana di dalam kartu tersebut sudah bisa bertransaksi. Tetapi dalam pengajuan pembuatan kartu ada syarat yang lebih sulit ketimbang dengan kartu debit.

Setidaknya nasabah kartu kredit memiliki penghasilan minimal Rp3 juta per bulan. Kartu ini memiliki jenisnya tergantung pada batas limit kredit yang ada di setiap kartu.

Nasabah bebas menggunakan kartu kredit untuk membeli apapun asal tidak melebihi batas limit transaksi kartu tersebut. Kemudian nasabah akan mendapat tagihan kartu kredit yang harus dibayarkan setiap bulannya dengan sistem cicilan berbunga.

NEXT: Kartu Debit Vs Kartu Kredit, Mana yang Lebih Untung? >>>>