1. HOME
  2. FINANCE
ORANG TERKAYA

Inamori, Kisah Biksu yang Sukses Jadi Miliarder

Prinsip bisnisnya membuat para pemegang saham ketar-ketir. Namun justru hal itu yang membesarkan perusahaannya.

By Syahid 13 November 2015 06:22
Kazuo Inamori (jptimes.com)

Money.id - Pasti banyak yang kurang mengenal Kazuo Inamori. Dia adalah pendiri dan chairman dari perusahaan elektronik Kyocera Corp dan salah satu miliarder di Jepang. Pengusaha berusia 83 tahun ini juga merupakan salah satu philanthropist dan seorang pendeta agama Buddha di Negeri Matahari Terbit.

Sebagai seorang biksu, Inamori menggunakan filosofi Buddha dalam menjalankan bisnis. Filosofinya mungkin bisa membuat para pemimpin perusahaan geleng kepala. Bagaimana tidak, Inamori berprinsip ingin membuat semua karyawan merasa bahagia dalam kehidupan sehari-harinya.

Lebih dari lima dekade menjalankan Kyocera Corp dengan filosofi tersebut, Inamori sukses mengambil alih operator telekomunikasi KDDI yang merupakan salah satu operator telekom terbesar di Jepang. Inamori juga berhasil membawa KDDI menjadi perusahaan dengan kekayaan US$ 64 miliar dan menyelamatkan Japan Airlines Co dari kebangkrutan pada tahun 2010.

Dari markas besarnya yang menghadap bukit-bukit dan kuil-kuil di ibukota kuno Jepang, Kyoto, Inamori mengungkapkan keraguannya terhadap sistem kapitalis Barat yang mementingkan pemegang saham.

Baginya, kebahagiaan karyawan lebih penting daripada pemegang saham. Dia pun punya perumpamaan unik tentang pandangannya itu,

"Jika Anda ingin telur, pelihara ayamnya," katanya dalam sebuah wawancara pada 23 Oktober lalu. "Jika Anda mengganggu atau membunuh ayamnya, maka itu tidak akan berhasil."

Hal itu dibuktikan ketika ia mengambil alih Japan Airlines pada tahun 2010. Meski tidak memiliki pengalaman dalam menjalankan bisnis penerbangan, pada tahun berikutnya, Inamori yang waktu itu berusia 77 tahun berhasil memberikan keuntungan kepada perusahaan sehingga Japan Airlines tidak menjadi bangkrut. Bahkan pada tahun 2012, Inamori mendaftarkan perusahaan tersebut di bursa saham Jepang.

Rahasia Sederhana

Dalam menjalankan bisnisnya, rahasia Inamori sebetulnya sangat sederhana. Inamori hanya mengubah mentalitas para karyawannya. Setelah menjadi CEO tanpa mendapat gaji pokok, dia membuat buku kecil untuk setiap karyawannya yang berisi filosofi hidupnya yang menyatakan bahwa perusahaan akan berkomitmen terhadap kesejahteraan karyawannya.

Dia juga menjelaskan betapa pentingnya sifat rendah hati dan melakukan hal yang benar dalam menjalankan pekerjaan masing-masing.

"Hal itu membuat para karyawan merasa bangga bekerja di Japan Airlines sehingga mereka siap bekerja lebih keras untuk membuatnya sukses," kata Inamori.

Dalam upayanya menjunjung tinggi karyawan menimbulkan pro dan kontra dari para investor. Namun Inamori tidak melihatnya sebagai sebuah konflik. Menurutnya, selama para karyawan bahagia, mereka akan bekerja lebih baik sehingga keuntungan perusahaan akan bertambah terus.

"Semua pemimpin harus mencari cara agar bawahannya merasa bahagia, baik secara mental dan fisik," katanya. "Itulah tujuannya. Mungkin itu tidak diterima oleh semua pemegang saham."

Inamori adalah anak kedua dalam keluarga dengan tujuh anak dan dibesarkan di Kagoshima, tempat terakhir terjadinya pemberontakan samurai Jepang.

Saat ini kekayaan bersih keluarga Inamori mencapai US$ 1,1 miliar atau menempati ranking 32 dari 50 orang terkaya di Jepang.

"Perusahaan memang milik pemegang saham, namun ratusan atau ribuan karyawan juga terlibat," kata Inamori. "Ayam harus tetap sehat." (ary)

Suka Artikel Ini? KLIK LIKE

Baca Juga

(s/s)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section