Money.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat 31 poin pada pembukaan hari ini, Rabu 27 Januari 2016. Rupiah dibuka pada angka Rp13.854 per dolar AS, sedangkan pada penutupan kemarin sebesar Rp13.885 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg Index, hingga perdagangan pukul 11.15 rupiah cenderung stagnan, dari sejak dibuka hanya mengalami penguatan sebanyak 4 poin. Bahkan dari pembukaan grafiknya cenderung menurun.

Dikutip dari Merdeka.com, Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan setelah pidato Mario Draghi selaku perwakilan Europe Central Bank (ECB) yang menyatakan ada celah untuk memberikan tambahan stimulus pada pertemuan rapat selanjutnya pada Maret, dolar AS akan semakin perkasa.

Hal tersebut terlihat pada perdagangan kemarin US dolar menguat terhadap beberapa mata uang dunia seperti EUR, GBP, JPY, CNY, CHF, serta IDR.

Selama masa ketidakpastian tersebut pelaku pasar lebih cenderung untuk memegang dolar AS ketimbang mata uang lainnya.

Dampak inilah yang masih diperhatikan para investor, di mana jika dolar AS berhasil menguat terhadap euro maka tidak menutup kemungkinan US dolar akan menguat terhadap beberapa mata uang lainnya di dunia.

Selain itu rencana The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga secara bertahap di tahun ini makin mempertegas penguatan yang terjadi pada dolar AS secara jangka pendek.

"Kembali terpatahkannya harapan akan penguatan lanjutan rupiah memberikan peluang bagi rupiah untuk dapat kembali melanjutkan pergerakan negatifnya. Apalagi jika sentimen pelemahan euro dan harga minyak mentah masih berlanjut maka akan mengurangi potensi rupiah untuk rebound," ujarnya.

Namun demikian, diharapkan jika terjadi pelemahan maka dapat lebih terbatas agar tidak membentuk tren pelemahan yang dalam.

Diperkirakan rupiah melemah terbatas di support Rp 13.915 serta resisten Rp 13.890. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah.

Berdasarkan data dari Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) rupiah berada pada angka Rp13.871 per dolar AS. Angka tersebut patokan untuk pembelian rupiah di seluruh bank yang ada di Indonesia. (poy)