1. HOME
  2. FINANCE
HARGA MINYAK

Harga Minyak Anjok, Shell Pecat 10 Ribu Karyawan

Pada kuartal empat 2015 Shell mengalami penurunan pendapatan mencapai 56 persen.

By Rohimat Nurbaya 5 Februari 2016 11:56
Shell Oil (Telegraph.co.uk)

Money.id - Perusahaan minyak dunia Royal Dutch Shell dan Staoil mengalami penurunan pendapatan. Penyebabnya akibat harga minyak mentah yang terus menurun.

Dikutip dari CNBC, pada kuartal keempat 2015 laba Shell pada Current Cost of Supplies (CCS) hanya US$1,8 miliar atau setara Rp24,5 triliun.

Padahal pada kuartal yang sama pada tahun lalu mencapai US$42 miliar atau setara Rp57 triliun. Penurunannya mencapai 56 persen. Pendapatan Shell pada 2015 itu merupakan pernurunan terbesar selama 13 tahun terakhir.

Bahkan apabila dibandingkan dengan pendapatan pada 2013, penurunan pendapatan Shell mencapai US$1,94 (Rp26,3 triliun) atau sekitar 87 persen.

Chief executive Shell, Ben van Beurden mengatakan, akibat penurunan pendapatan itu perusahaan melakukan pengurangan belanja modal pada 2016. Kebijakan itu sudah disetujui pemegang saham.

"Kami membuat perubahan substansial dalam perusahaan. Kami melakukan reorganisasi di hulu seperti eksplorasi dan produksi, dan mengurangi biaya dan investasi modal," kata Beurden.

Beurden menambahkan, pengurangan belanja modal yang dilakukan Shell akan berimbas pada pengurangan 10 ribu karyawan selama 2015 hingga 2016. Pengurangan dilakukan secara bertahap.

Statoil

Tidak hanya Shell yang terimbas terus melemahnya harga minyak dunia. Tetapi perusahaan minyak asal Norwegia Statoil turut merasakannya.

Pada 2015 perusahaan tersebut membukukan laba sebesar US$15,2 miliar atau setara Rp206,6 triliun. Jumlah tersebut turun dari US$26,9 miliar (Rp365,7 triliun) atau setara 44 persen.

Kerugian diderita Statoil itu akibat kontrak harga minyak jangka pendek lebih rendah.

Akibat kerugian itu, perusahaan terbur harus melakukan pemotongan belanja modal untuk 2016, dari US$14,7 miliar atau setara Rp199,8 triliun menjadi US$13 miliar atau setara Rp176,7 triliun.

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section